Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti di Emory University melakukan survei lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat yang telah menikah tentang berbagai aspek kencan yang mereka lakukan.
Meskipun fokus utama mereka adalah survei biaya pernikahan, mereka memasukkan faktor-faktor lain yang memprediksi bisa membuat sebuah hubungan bubar.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu survei yang dilakukan adalah meneliti berapa durasi pacaran yang ideal sebelum sepasang kekasih melanjutkan hubungannya ke jejang pernikahan, demikian dikutip dari laman psychologytoday.com, Selasa (18/6/2019).
Menurut peneliti, berpacaran satu atau dua tahun secara signifikan menurunkan kemungkinan perceraian di masa depan, sekitar 20 persen lebih rendah.
Berpacaran tiga tahun atau lebih mengurangi kemungkinan perceraian pada tingkat yang bahkan lebih besar, hingga sekitar 50 persen lebih rendah pada titik waktu tertentu.
Ini menunjukkan bahwa masa berpacaran mampu memberikan manfaat yang baik dalam mengenal satu sama lain di masa mendatang (ketika sudah menikah)
Namun, ada pengecualiannya. Peneliti juga mencari tahu efek yang terjadi pada pasangan muda. Ada kategori umur yang mereka teliti.
Jika pasangan bertemu di usia 21, itu berbeda dari pertemuan pasangan yang berusia 31 tahun atau mereka yang berusia 41 tahun.
Semakin matang usia seseorang maka semakin ia memahami risiko dalam sebuah hubungan. Jadi bisa ditarik kesimpulan berpacaran selama tiga tahun bagi mereka yang menjalin hubungan di usia muda tidak cukup. Perlu waktu tambahan.
Pertanda Bahwa Hubungan Anda Sudah Siap ke Jenjang Pernikahan
Mampu menemukan seseorang yang bisa diajak menghabiskan banyak waktu tanpa kehabisan topik pembicaraan, merupakan salah satu ciri bahwa Anda siap melanjutkan hubungan ke tahap selanjutnya.
Jika Anda bersama seseorang yang dapat menemani pembicaraan begitu lama tanpa rasa bosan, itu berarti jodoh Anda sudah ada di depan mata.
Anda tidak perlu berbicara tentang politik atau berita dunia. Bahkan percakapan panjang tentang hewan atau subjek favorit Anda yang tidak terlalu penting, dapat membuat hubungan Anda tetap semakin baik.
Advertisement
Punya Lelucon dan Selera Humor yang Sama
Memiliki hubungan dengan seseorang yang dapat Anda sebut sahabat itu jauh lebih baik. Ketika Anda memiliki seseorang yang cenderung lucu atau punya selera humor yang sama, maka hal itu menjadi pertanda bahwa ada ikatan di antara kalian.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Vancouver, pasangan yang menganggap pasangannya sebagai sahabat, memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.