Rumah Lelang Sotheby's Terjual Rp 52,9 Triliun

Bila biasanya menjual barang lelang mahal, kali ini justru Sotheby's yang laku terjual.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Jun 2019, 08:01 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, London - Bila biasanya menjual barang-barang antik dan mewah, kini rumah lelang Sotheby's justru baru saja dibeli oleh miliarder. Rumah lelang bergengsi itu terjual seharga USD 3,7 miliar (USD 1 = Rp 14.321).

Miliarder itu adalah Patrick Drahi (55) yang memimpin perusahaan telekomunikasi Altice di Belanda. Ia membeli dengan cara menguasai saham Sotheby's di Bursa Saham New York, demikian laporan Forbes.

"Sotheby's adalah salah satu brand paling elegan dan aspirasional di dunia," ujar sang miliarder seraya mengapresiasi dukungan dewan direksi Sotheby's.

Chairman Sotheby's, Domenico De Sole, mengaku senang dengan pembelia ini. Ia lebih menyukai Sotheby's ada di tangan pribadi ketimbang sahamnya berada di bursa.

Forbes mencatat kekayaan miliarder ini sebesar USD 9,2 miliar (Rp 131,7 triliun). Ia memiliki kewarganegaraan Prancis dan bertempat tinggal di Swiss.

Sementara itu, rumah lelang Christie's yang merupakan musuh besar Sotheby's juga dimiliki oleh miliarder Prancis, yakni Francois-Henri Pinault. Dengan ini, dua rumah lelang paling bergengsi di dunia dipegang oleh warga Prancis.

Sotheby's pertama kali aktif di dunia kolektor seni pada tahun 1744. Lokasi rumah lelang asal London itu juga telah hadir di kota besar dunia seperti New York, London, Hong Kong, Paris, Milan, Geneva, Doha, dan Dubai.

Beberapa barang yang pernah dijual Sotheby's yakni batu bulan dari misi luar angkasa Luna-16, lukisan Le Repos karya Picasso, lukisan The Scream karya Munch, hingga cincin kawin James Bond di film On Her Majesty's Secret Service.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Lelang Makan Siang dengan Warren Buffett Laku Rp 64,2 Miliar

Warren Buffett. | via: dcclothesline.com

Terkuak sudah sosok misterius yang mengeluarkan puluhan miliar demi bertemu investor legendaris Warren Buffett. Ia adalah seorang milenial berusia 28 tahun asal China yang juga pendiri platform uang kripto Tron.

South China Morning Post melaporkan, Justin Sun ingin memakai kesempatan bertemu Warren Buffett demi memberi pencerahan tentang uang kripto. Maklum, selama ini justru Warren Buffett sering meledek uang kripto.

Sang milenial yakin dirinya, bersama pelaku industri kripto yang dia ajak, mampu mengubah pikiran Warren Buffett. Dirinya pun berharap pertemuan ini menguntungkan semua pihak.

"Saya secara resmi mengumumkan saya telah memenangkan makan siang amal yang memecahkan rekor bersama Warren Buffett. Saya juga akan mengundang para pemimpin industri blockchain untuk bertemu sang titan investasi. Saya harap ini menguntungkan semua orang," ujar Justin dalam akun Twitternya.

Harga makan siang itu memang memecahkan rekor yakni mencapai USD 4,5 juta atau Rp 64,2 miliar (asumsi kurs USD 1 = Rp 14.285). Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak ajang ini digelar.

Sementara itu, Warren Buffett mengaku senang akan bertemu pihak Justin Sun untuk makan siang di restoran steak Smith & Wollensky di New York.

"Saya senang pada fakta bahwa Justin telah memenangkan makan siang itu dan saya tak sabar untuk bertemu dengannya dan teman-temannya," ujar Warren Buffett dalam pernyataannya.

Sun menjuluki dirinya sebagai murid Jack Ma. Pria yang memiliki gelar master dari Universitas Pennsylvania meluncurkan ekosistem blockchain bernama Tron yang menjadi platform uang kripto bernama Tronix (TRX) di tahun 2017.

 


Sempat Menghilang, Lukisan Termahal Dunia Ada di Kapal Mewah Pangeran Arab

Pekerja melihat lukisan Leonardo da Vinci berjudul 'Salvator Mundi' di rumah lelang Christie di London, (22/10). Lukisan ini merupakan salah satu dari beberapa lukisan yang dibuat sendiri oleh Leonardo da Vinci. (AFP Photo/Tolga Akmen)

Lukisan Salvator Mundi merupakan lukisan termahal di dunia yang keberadaan sempat tak diketahui. Lokasinya ternyata di kapal yact milih Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Dilaporkan New York PostSalvator Mundi dibeli oleh utusan Pangeran MBS pada tahun 2017 lalu. Kala itu, harga lukisannya laku USD 450 juta atau kini setara Rp 6,6 triliun jika disesuaikan inflasi. Lokasi lukisan pun sempat tak terdeteksi.

Menurut Bloomberg, kapal yacht bernama Serene itu memiliki panjang 493 kaki (134 meter). Per 26 Mei 2019, Serene berada di Laut Merah, dekat kota resor Mesir, yaitu Sharm el-Sheikh, di Semenanjung Sinai.

Kapal bukanlah tempat ideal untuk menyimpan lukisan antik yang notabene rapuh. Tetapi, banyak kolektor yang sering membawa lukisan-lukisan tersebut ke atas kapal mereka.

Kapal Serene akan tetap menjadi rumah bagi Salvator Mundi sampai Arab Saudi membuat pusat budaya di daerah Al-Ula. Salvator Mundi adalah bahasa Latin  yang berarti Penyelamat Dunia.

Sebelumnya, Museum Louvre di Paris ingin meminjam Salvator Mundi untuk dipamerkan di sana, tetapi hal itu tidak ditanggapi positif oleh pihak MBS. Sebab, pihak Louvre tak mau mengakui lukisan Salvator Mundi sebagai karya milik Leonardo da Vinci.

Salvator Mundi adalah lukisan yang menggambarkan Yesus Kristus sambil memegang sebuah bola kaca. Lukisan ini masih membuat polemik karena diduga bukan karya Leonardo da Vinci, melainkan muridnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya