Masih Dilarang Terbang, 200 Pesawat Boeing 737 MAX Sudah Kembali Dijual

Boeing dilaporkan menjual lagi 200 pesawat tipe 737 MAX besutannya di ajang Paris Air Show.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2019, 10:01 WIB
Polish Airlines dengan jenis pesawat Boeing 737 MAX varian 8 berjalan di landasan Bandara Internasional Borispol. (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington DC - Boeing 737 MAX saat ini masih berstatus dikandangkan, belum dapat terbang di seluruh bandara akibat tragedi nahas Ethiopian Airlines ET302 dan Lion Air JT610, pada Maret 2019 dan akhir tahun lalu.

Namun Boeing, perusahaan kapal terbang dari AS, mengumumkan di Paris Air Show pada Selasa 18 Juni 2019 tentang penjualan 200 unit tipe 737 MAX besutannya. Jenis pesawat itu saat ini tengah berada dalam proses penyelidikan perangkat lunaknya yang bermasalah.

Dalam sebuah pernyataan, International Airlines Group (IAG) yang merupakan perusahaan induk dari British Airways, menandatangani letter of intent (LOI) atau semacam surat penawaran untuk pembelian pesawat yang dimaksud, sebagaimana diwartakan oleh VOA Indonesia dikutip Rabu (19/6/2019).

Boeing mengatakan hal ini adalah penjualan pertama jet tersebut sejak terjadinya kecelakaan --yang mengantarkan burung besinya itu pada status dilarang terbang untuk sementara.

Letter of intent sendiri bukan merupakan kontrak dan realisasinya tergantung pada perjanjian akhir yang bersifat mengikat. Namun, dokumen itu merupakan bentuk fisik terhadap kepercayaan pada Boeing selagi pembuat pesawat itu berjuang untuk menerbangkan kembali 737 MAX-nya.

Pesawat akan dikirim antara 2023 dan 2027 ke maskapai penerbangan yang dimiliki oleh perusahaan induk dari British Airways tersebut.

IAG menyatakan keyakinannya bahwa regulator akan memungkinkan pesawat-pesawat jet 737 MAX yang telah diperbaiki untuk segera terbang kembali. 


American Airlines Perpanjang Penangguhan Boeing 737 MAX

Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)

Sementara itu, maskapai asal Amerika Serikat, American Airlines Group mengatakan pada Minggu 9 Juni 2019 bahwa pihaknya akan memperpanjang penangguhan Boeing 737 MAX hingga 3 September 2019.

Pengumuman itu merupakan sebuah kemunduran dari yang ditentukan International Air Transport Association (IATA), yang pada Mei lalu memperkirakan bahwa Boeing 737 MAX baru bisa beroperasi kembali pada Agustus mendatang.

Sebelumnya, maskapai terbesar AS itu mengatakan akan mengandangkan burung besi Boeing 737 MAX hingga 19 Agustus, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

Sementara pada September mendatang, American Airlines Group akan mulai mengoperasikan sekitar 115 penerbangan Boeing 737 MAX setiap harinya.

Saat ini, Boeing belum menyelesaikan penerbangan uji sertifikasi dan menyerahkan perbaikan perangkat lunak secara resmi kepada Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) untuk persetujuan.


Sempat Diprediksi Keluar Kandang Akhir Juni

Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Boeing 737 MAX sempat akan diberikan izin terbang pada akhir Juni. Hal itu disampaikan oleh perwakilan otoritas penerbangan udara AS kepada badan penerbangan PBB pada Kamis, 23 Mei 2019 lalu.

Namun, perwakilan FAA menekankan bahwa belum ada tanggal pasti terkait penerbangan kembali tipe pesawat Boeing 737 MAX itu, sebagaimana dikutip dari situs South China Morning Post pada Jumat 24 Mei 2019.

Jika dapat beroperasi kembali sesuai target yang telah ditentukan, sejumlah maskapai akan dapat mengurangi kerugian yang harus ditanggung. American Airlines Group, Southwest Arlines, dan United Airlines telah menangguhkan penerbangan Boeing 737 MAX hingga Juli dan Agustus tahun ini. Langkah itu menyusul dua kecelakaan fatal pesawat dengan tipe sama yang menewaskan 346 orang dari Lion Air JT610 di Indonesia dan Ethiopian Airlines ET302 di Addis Ababa.

Di hari yang sama, sejumlah pejabat dari FAA dan Boeing telah memberi pengarahan secara pribadi kepada anggota dewan pemerintahan International Civil Aviation Organization (ICAO) di Montreal, begitu pula Dan Elwell bertemu dengan regulator penerbangan internasional selama delapan jam di Fort Worth, Texas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya