Liputan6.com, Jakarta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mendorong pemerintah daerah dan dunia usaha untuk mengembangkan program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades). Pasalnya, dengan program Prukades ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa.
Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dalam Focus Group Discussion (FGD) revitalisasi kemitraan program Prukades pada Selasa (18/6) malam di Hotel Grand Sahid Jakarta.
Advertisement
Menurutnya, model prukades terus didorong dan diarahkan karena desa dinilai tidak bisa berkembang karena masyarakat desa yang mayoritas berada disektor pertanian tidak bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik karena tidak ada sarana pasca panennya. Sedangkan, sarana pasca panen bisa masuk ke desa jika hasil produk dari desa memiliki skala ekonomi yang besar.
"Dengan model prukades ini, sejumlah kementerian terkait akan memberikan dukungan bagi pengusaha maupun perbankan supaya lebih mudah untuk masuk ke desa. dengan model prukades ini semua diuntungkan. Pertumbuhan ekonomi meningkat, pendapatan masyarakat bertambah begitu juga dengan dunia usaha yang selain dapat meraih keuntungan juga dapat terus mengembangkan usahanya didesa-desa," katanya.
lebih lanjut eko menambahkan bahwa peran dunia usaha penting untuk turut membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi didesa-desa. Apalagi, dunia usaha tersebut bisa bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengembangkan usahanya didesa.
Eko optimis dengan model prukades yang dikembangkan didesa akan dapat mengurangi desa tertinggal dan dapat menjadi salah satu faktor dalam mengentaskan kemiskinan serta mengurangi tingkat pengangguran di pedesaan.
"Model prukades inilah yang terus kita dorong dan kembangkan. karena saya yakin pertumbuhan ekonomi didesa akan cepat sekali. Bahkan, pengentasan desa tertinggal dan pengurangan angka kemiskinan serta penurunan angka stunting akan menjadi lebih cepat dengan model prukades ini," katanya.
(*)