Suap Dana Perimbangan, KPK Periksa Tenaga Ahli PAN

Sebelumnya, KPK menetapkan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sukiman sebagai tersangka.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Jun 2019, 11:18 WIB
Anggota Komisi XI DPR, Sukiman menunggu di ruang tunggu sebelum pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/3). Politikus PAN itu diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengaturan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Pegunungan Arfak pada APBN-P 2017 dan APBN 2018. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan tenaga ahli Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Suherlan. Dia akan diperiksa dalam kasus dugaan suap pengurusan dana perimbangan APBN-P 2017 dan 2018 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka NPS (Natan Pasomba, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Arfak)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (19/6/2019).

Sebelumnya, KPK menetapkan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sukiman sebagai tersangka. Selain Sukiman, KPK juga menjerat Pelaksana Tugas atau PJ Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pegunungan Arfak, Papua, Natan Pasomba.

Sukiman diduga menerima hadiah atau janji dari Natan Pasomba terkait pengurusan dana perimbangan pada APBNP 2017 dan APBN 2018 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Awalnya, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Arfak melalui Dinas PUPR mengajukan dana alokasi khusus (DAK) kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemudian pihak Kemenkeu meminta bantuan Sukiman agar bisa membantu Natan Pasomba.

Diduga terjadi pemberian dan penerimaan suap terkait dengan alokasi anggaran dana alokasi khusus (DAK) atau dana alokasi umum (DAU), atau dana insentif daerah (DID) untuk Kabupaten Pegunungan Arfak.


Beri Rp 4,41 Miliar

Anggota Komisi XI DPR, Sukiman memenuhi panggilan penyidik KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (25/3). Politikus PAN itu diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengaturan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Pegunungan Arfak pada APBN-P 2017 dan APBN 2018. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Natan Pasomba diduga memberi Rp 4,41 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah sebesar Rp 3,96 miliar dan valas USD 33.500. Dari jumlah tersebut, SKM (Sukiman) diduga menerima suap sebesar Rp 2,65 miliar dan USD 22 ribu.

Dari pengaturan tersebut, Kabupaten Pengunungan Arfak mendapat alokasi DAK pada APBNP 2017 sebesar Rp 49,915 miliar dan APBNP 2018 sebesar Rp 79,9 miliar. Sukiman sendiri sempat diperiksa dalam proses penyelidikan pada November 2018.

Penetapan tersangka ini berdasarkan pengembangan perkara dari operasi tangkap tangan (OTT) pada 4 Mei 2018 yang menjerat anggota Komisi XI DPR Amin Santono, pejabat Kemenkeu Yaya Purnomo, Eka Kamaludin dan Ahmad Ghiast sebagai swasta.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya