Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang seringkali tidur dengan kondisi televisi (teve) masih menyala. Padahal, hal ini kemungkinan tidak baik untuk kesehatan.
Para Peneliti dari National Institute of Health menemukan bahwa seseorang yang tidur dengan lampu atau televisi menyala berisiko mengalami kenaikan berat badan sebanyak 17 persen dalam jangka waktu lima tahun.
Advertisement
Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan data kesehatan dan gaya hidup dari 43.722 wanita Amerika Serikat dari umur 35 hingga 74 tahun. Hasil dari penelitian tersebut dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine.
Para ahli menduga bahwa hormon melatonin tertekan saat lampu dari teve menginterupsi ritme sirkadian wanita. Namun, hal lain juga memiliki peran terhadap kenaikan berat badan seperti umur, anak, status sosiekonomi, konsumsi kalori dan aktivitas fisik.
"Meski kualitas tidur buruk dikaitkan dengan obesitas dan kenaikan berat badan, ini tidak menjelaskan kaita antara paparan sinar saat tidur dan berat badan," kata Ketua Cabang Epidemiologi Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) Dale Sandler, seperti dikutip dari Reader's Digest pada Rabu, 19 Juni 2019.
Tidur dan Diet
Peneliti Yong-Moon (Mark) Park menuliskan bahwa diet tinggi kalori tidak sehat dan perilaku tertentu merupaka faktor umum peningkatan obesitas. Namun, studi memberikan pencerahan terhadap perempuan yang ingin memperbaiki kesehatannya.
"Studi ini memperlihatkan pengaruh paparan sinar artifisial di malam hari dan memberikan kesempatan bagi perempaun yang tidur dengan lampu atau TV menyala untuk meningkatkan kesehatannya," kata Yong-Moon (Mark) Park.
Penulis: Khairuni Cesario
Advertisement