Liputan6.com, Cirebon - Beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dianggap membawa angin segar bagi sejumlah wilayah di Pantura Jawa Barat.
Pemkot Cirebon mengaku akan maksimal memanfaatkan operasional Bandara Kertajati untuk meningkatkan kunjungan wisata. Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, beroperasinya Bandara Kertajati pada awal Juli mendatang merupakan berkah masyarakat di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca Juga
Advertisement
"Gambaran kepastian bandara beroperasi sudah ada dan jelas makannya kami akan memanfaatkan peluang ini agar lebih maksimal," kata dia, Rabu (19/6/2019).
Azis memastikan Kota Cirebon akan mendukung penuh agar seluruh warganya menggunakan Bandara Kertajati. Termasuk, memerintahkan SKPD agar menggunakan Bandara Kertajati jika sedang dinas ke luar daerah.
Dia juga menyatakan siap untuk menjadi bagian dari tim marketing bandara. Azis juga meminta para pengusaha jasa baik restoran dan perhotelan mendukungnya.
"Yang harus kita cermati bagaimana kita manfaatkan peluang ini. Bagaimana caranya pengunjung yang terbang ke Kertajati nginepnya di Kota Cirebon. Atau memilih terbang lewat Bandara Kertajati agar bisa menginap di Kota Cirebon karena banyak kulinernya," ujar Azis.
Pada kesempatan tersebut Azis mengaku masyarakat harus mengubah pola pikir menjadi warga yang sadar wisata. "Harus dibenahi dunia pariwisata kita khususnya sikap masyarakat ya agar pengunjung nyaman saat berada di Kota Cirebon," ujar Azis.
Penataan Bandara
Dirut AP II, Awaludin, menyatakan sebagai operator bandara, pihaknya akan melakukan penataan operasi bandara. Bahkan, penataan dilakukan satu kesatuan terintegrasi dengan Bandara Husein, Kertajati, Soekarno Hatta, dan Halim Perdana Kusuma.
"Jadi kita akan tata empat bandara sekaligus," kata Awaludin.
Awaludin menyebutkan, ada empat area yang dilakukan penataan, yaitu fasilitas, infrastruktur, sistem operasi bandara bersama Airnav dan maskapai. Selain itu, kecukupan SDM dan petugas pelaksana operasi bandara.
Sementara itu, Dirut AirNav Indonesia, Novi Riyanto, mengaku siap melayani penerbangan yang dipindahkan ke Kertajati. Pihaknya juga akan menata ruang udaranya.
"Kita konsentrasi melayani pesawat udara sebaik-baiknya, se-safety-safety-nya," tukas Novi.
Novi menilai, bandara di Bandung tidak akan bisa berkembang maksimal karena kotanya juga berkembang. Oleh karena itu, Bandara Kertajati bisa menerima limpahan kebutuhan masyarakat di Jabar dan Jakarta.
"Secara SDM, SOP dan prosedur safety sudah kita siapkan dan sesegera mungkin sudah bisa dioperasikan pada kesempatan pertama. Bila dibutuhkan 24 jam, bandara ini siap personil kami dengan AP II juga sudah siap," tegas Novi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement