Liputan6.com, Tasikmalaya - Warga Tasikmalaya, Jawa Barat dihebohkan tujuh bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) menjadi korban asusila pasangan suami istri (pasutri). Para pelaku mengajak korban melihat secara langsung hubungan intim mereka layaknya suami istri.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (19/6/2019), sejumlah orangtua bersama seorang tokoh agama mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya untuk melaporkan kejadian tidak menyenangkan yang dialami anak-anak mereka.
Advertisement
Para orangtua meminta KPAID untuk mengembalikan psikologis anak mereka yang menjadi korban asusila dari pelaku pasutri. Tidak hanya menangani secara psikologis, KPAID pun akan membantu dalam proses hukum.
"Kita belum ketemu dengan pelaku karena pelaku masih dalam proses hukum. Kami akan dalami baik itu ke keluarga pelaku maupun keluarga korban," ujar Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto.
Kejadian berawal saat warga Tasikmalaya dihebohkan dengan perbuatan pasutri yang mempertontonkan hubungan intim secara langsung di hadapan sejumlah anak. Para korban diajak melihat perbuatan asusila dengan mengintip melalui jendela.
Pasangan dengan inisial E dan L lantas memungut bayaran kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu. Aksi pelaku belakangan diketahui setelah para korban mengaku kepada orangtua mereka.