Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Sentimen harapan penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat dan Bank Indonesia (BI) memberi angin segar ke IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/6/2019), IHSG meloinjak 81,93 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.339,26. Indeks saham LQ45 naik 1,69 persen ke posisi 1.011,48. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 265 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 154 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.339,26 dan terendah 6.289,45.
Total frekuensi perdagangan saham 485.316 kali dengan volume perdagangan saham 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 747,98 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.270.
10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham industri dasar memimpin penguatan dengan naik 2,68 persen. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 2,12 persen dan sektor saham aneka industri menguat 1,89 persen.
Sementara itu,saham-saham yang menguat antara lain saham APLN naik 25,13 persen ke posisi Rp 234 per saham, saham DUTI melonjak 22,63 persen ke posisi Rp 5.825 per saham, dan saham ABMM melompat 16,58 persen ke posisi Rp 2.180 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PLIN turun 22,11 persen ke posisi Rp 3.700 per saham, saham GLOB terpangkas 19,38 persen ke posisi Rp 258 per saham, dan saham INAF merosot 16,41 persen ke posisi Rp 2.700 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,56 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,24 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,72 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand naik 1,47 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,96 persen, indeks saham Singapura bertambah 1,45 persen dan indeks saham Taiwan menguat 1,97 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan merupakan sentimen positif dari domestik.
Sedangkan dari global, pelaku pasar antusias dalam menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka, Jepang. Ia menambahkan, sejumlah bank sentral memangkas suku bunga acuan juga menjadi katalis positif untuk pasar saham termasuk IHSG.
"Di sisi lain berakhirnya rezim suku bunga tinggi global juga berpengaruh positif bagi indeks. Apalagi para pelaku pasar juga menantikan pengumuman the Fed dan BI dalam menetapkan suku bunga acuan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Rabu ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.275.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (19/6/2019), IHSG naik 32,12 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.289,45,13. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat 51,29 poin atau 0,89 persen ke posisi 6.312,05.
Indeks saham LQ45 juga naik 1,17 persen ke posisi 1.006,78. Seluruh indeks saham acuan bergerak ke zona hijau.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.316,26 dan terendah 6.289,45. Total frekuensi perdagangan saham 21.056 kali dengan volume perdagangan 980 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 779 miliar.
Investor asing beli saham Rp 65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.275.
Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur menguat 1,87 persen dan membukukan penguatan terbesar. Sektor saham perkebunan naik 1,68 persen dan sektor saham pertambangan menanjak 1,07 persen.
Saham-saham yang cetak penguatan terbesar di awal sesi sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham SFAN naik 69,15 persen ke posisi Rp 318 per saham, saham BOLA melonjak 23,78 persen ke posisi Rp 460, dan saham TIRT mendaki 14,71 persen ke posisi Rp 78 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham PLIN merosot 24 persen ke posisi Rp 3.610 per saham, saham CCSI susut 3,25 persen ke posisi Rp 238 per saham, dan saham SOTS melemah 2,60 persen ke posisi Rp 300 per saham.
Advertisement
Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham Selasa, 18 Juni 2019.
IHSG sempat berada di zona merah selama dua hari sejak perdagangan Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG naik 66,80 poin atau 1,08 persen ke posisi 6.257,33. Indeks saham LQ45 mendaki 1,47 persen ke posisi 994,70. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 207 saham mendaki sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 197 saham melemah dan 134 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.257,33 dan terendah 6.195,13.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 455.102 kali dengan volume perdagangan 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing beli saham Rp 438,01 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.323.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 0,67 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,15 persen.
Sementara itu, sektor saham konstruksi menguat 3,38 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 1,41 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 1,28 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham BOLA melonjak 25 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham SMBR mendaki 24,84 persen ke posisi Rp 980 per saham, dan saham DUTI naik 24,35 persen ke posisi Rp 4.750 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham BLTZ turun 23,23 persen ke posisi Rp 3.800 per saham, saham INPP turun 19,60 persen ke posisi Rp 800 per saham, dan saham ARMY tergelincir 17,91 persen ke posisi Rp 220 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,72 persen.
Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,38 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,84 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,09 persen, indeks saham Singapura naik 0,86 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 0,34 persen.
Kepala Riset PT Samuel Internasional, Harry Su menuturkan, kemungkinan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun menjadi sentimen positif. Selain itu, secara teknikal, IHSG cenderung mendatar selama dua hari ini. Hal itu mendorong IHSG ke zona hijau. "Dua hari IHSG flat," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.