Tiket Pesawat Mahal, KA Jadi Moda Transportasi Mudik Lebaran 2019

Imbas masih mahalnya harga tiket pesawat membuat kereta api (KA) jadi moda favorit pemudik pada 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Jun 2019, 19:30 WIB
Sejumlah pemudik membawa barang bawaan mereka setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Volume penumpang arus balik melalui moda transportasi kereta api di stasiun Stasiun Senen mengalami lonjakan pada H+3 Lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Imbas masih mahalnya harga tiket pesawat membuat kereta api (KA) jadi moda favorit pemudik pada 2019.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiadi tidak menampik jalur darat mendominasi pilihan dari masyarakat untuk mudik pada 2019.

"Dampak dari kenaikan tingginya harga tiket pesawat udara, menyebabkan tidak begitu banyak peminat. Larinya ke bus dan kapal juga KA," tuturnya dalam acara evaluasi mudik di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

"Tak hanya itu, massa juga beralih gunakan kendaraan pribadi. Itu didukung oleh sudah tersambungnya jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera yang sudah terhubungkan," tambah dia.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, pada H-10 mudik 2019 saja, penambahan penumpang kereta api terhitung naik signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Dia melanjutkan, dengan antusiasme masyarakat beralih ke moda kereta api, KA bahkan terhitung mengangkut 5 juta penumpang pada mudik 2019.

"KA jadi angkutan utama ditujukan di masa mudik tahun ini. Ini jadi tantangan jelas. Namun, angkutan publik yang terangkut di KA paling besar hampir 5 juta orang," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


KAI Angkut 6,8 Juta Pemudik pada Masa Lebaran 2019

Penumpang kereta api Tawang Jaya Semarang tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Volume penumpang arus balik melalui moda transportasi kereta api di stasiun Stasiun Senen mengalami lonjakan pada H+3 Lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, masa angkutan lebaran 2019 telah usai. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat telah berhasil memberangkatkan 6.810.407 penumpang yang terdiri dari 3.694.170 penumpang KA Jarak Jauh dan 3.116.237 penumpang KA Lokal.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menyebutkan, jumlah penumpang tersebut naik 9,2 persen dari tahun 2018 yang lalu. Di mana saat itu tercatat sebanyak 6.236.227 penumpang.

Jumlah penumpang yang naik kereta api melonjak pada saat arus balik dibanding arus mudik. KAI mencatat puncak keberangkatan penumpang di periode mudik tahun ini jatuh pada H1-4 yaitu pada Sabtu 1 Juni 2019  dengan volume sebanyak 293.181 penumpang.

"Sedangkan puncak arus balik jatuh pada H2+2 yaitu hari Sabtu (8/6) dengan volume sebanyak 402.930 penumpang," kata Edi dalam acara paparan evaluasi angkutan lebaran, di kantornya, Rabu, 19 Juni 2019.

Sementara itu, kereta api yang paling laris selama periode angkutan lebaran adalah KA Logawa (Purwokerto – Jember pp) dengan total penumpang mencapai 41.331 penumpang.

 


Angkutan Motor

Program Angkutan Motor Gratis (Motis) (Foto: Dok Kementerian Perhubungan)

Adapun seperti tahun sebelumnya, pada masa angkutan Lebaran 2019 KAI kembali bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan angkutan motor gratis.

"Tahun ini, sebanyak 19.141 unit motor telah diangkut menggunakan KA, meningkat 11,6 persen dari tahun lalu sebanyak 17.147 unit motor," ujarnya.

Untuk okupansinya, sepeda motor yang dilayani Program Motis ini mencapai 105,7 persen dari kuota 18.096 sepeda motor.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada pengguna jasa kereta api atas kepercayaannya menggunakan KA sebagai moda transportasi pilihan untuk mudik/balik Lebaran tahun ini. Tak lupa kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, serta anggota komunitas pecinta KA dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019,” tutur Edi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya