6 Alasan Inter Milan Bakal Jadi Penantang Utama Juventus di Liga Italia

Inter Milan mendatangkan pelatih bertangan dingin, Antonio Conte, untuk bersaing dengan Juventus dalam perburuan gelar Liga Serie A Italia.

oleh Ario Yosia diperbarui 20 Jun 2019, 14:50 WIB
Antonio Conte (AFP/Ian Kington)

Milan - Inter Milan hanya finis di peringkat ketiga di Liga Serie A Italia musim 2018-19 setelah menjalani musim yang naik turun. Namun, musim ini agaknya mereka akan jadi penantang serius Juventus di perburuan gelar.

Sejak memenangkan treble pada 2010, Inter Milan hanya mampu meraih satu trofi. Setelah itu mereka gagal meraih gelar apapun selama delapan musim terakhir.

Luciano Spalletti akhirnya berhasil membawa Inter ke Liga Champions setelah enam tahun absen. Akan tetapi, hal tersebut rupanya belum bisa memuaskan petinggi Inter.

Inter akhirnya memutuskan berpisah dengan Spalletti pada akhir musim kemarin. Posisinya kemudian digantikan oleh Antonio Conte.

Untuk pertama kalinya sejak meraih treble, Inter memiliki pelatih yang sudah terbukti di Serie A. Hal itu membuat mereka dalam posisi bagus untuk bersaing di Serie A pada musim depan.

Berikut ini 6 alasan mengapa Inter Milan bisa menjadi penantang serius Scudetto pada musim depan seperti dilansir 90min.

 


Pelatih Sarat Gelar

Antonio Conte (AFP/Anthony Devlin)

Sebagai pelatih, Conte selalu sukses di mana pun dia berada. Sebelum menghidupkan kembali Juventus, Conte memimpin Bari dan Siena meraih promosi ke Serie A.

Sebelum mengambil alih Si Nyonya Tua, Juventus terpuruk setelah kasus Calciopoli. Conte mengubah semua itu dan membawa Juve meraih tiga gelar Serie A berturut-turut.

Dia melanjutkan kesuksesan itu di London dengan memenangkan gelar Premier League dan FA Cup bersama Chelsea setelah memimpin tim nasional Italia bertarung di Euro 2016.

Inter sekarang memiliki pelatih terbaik di liga. Mental juaranya dan ketajaman taktisnya akan memberikan Inter dorongan besar pada musim ini.


Rekrutan Bermutu

Romelu Lukaku (AFP/Ben Stansall)

Dengan rumor kepergian striker Mauro Icardi sudah semakin kencang, Inter sepertinya tidak punya masalah untuk menggantikan pemain Argentina itu.

Mereka sudah sangat santer dikaitkan dengan striker Manchester United dan Belgia Romelu Lukaku. Dia akan menambah kekuatan lini depan Inter.

Di tengah negosiasi mengenai Lukaku masih berlangsung, Inter juga mengincar Antic Rebic milik Eintracht Frankfurt. Dia bisa bergabung dengan biaya yang mencapai 40 juta euro.

Salah satu klub yang berminat menampung Icardi adalah Juventus. Jika kesepakatan terjadi, itu mungkin saja akan melibatkan Juan Cuadrado atau bahkan Paulo Dybala.


Lini Tengah yang Bertaji

Para pemain Inter Milan merayakan gol yang dicetak oleh Radja Nainggolan ke gawang Juventus pada laga Serie A 2019 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (27/4). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Antonio Calanni)

Sebagai bagian dari pembangunan ulang tim, Conte diperkirakan akan mengganti gelandang berusia 31 tahun Radja Nainggolan. Nainggolan sering membuat masalah di luar lapangan sehingga bertentangan dengan Conte dan gelandang Cagliari Nicolo Barella menjadi target utama untuk menggantikannya.

Sudah bermain tujuh kali untuk negaranya, Barella adalah properti panas dan Inter diperkirakan harus menyiapkan 50 juta euro untuk memboyongnya ke Giuseppe Meazza. Sepertinya itu bisa jadi investasi yang sangat bagus.


Pertahanan Lebih Kokoh

Para pemain Inter Milan merayakan gol yang dicetak Radja Nainggolan ke gawang Genoa pada laga Serie A Italia di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (3/11). Inter menang 5-0 atas Cagliari. (AFP/Miguel Medina)

Selain pemain baru yang akan bergabung dengan klub, sangat penting untuk melihat skuat yang ada. Pemain Inter yang menonjol musim lalu berada di pertahanan yaitu kiper Samir Handanovic yang menjalani musim yang luar biasa.

Di depannya adalah duo bek andalan Milan Skriniar dan Stefan de Vrij. Mereka salah satu duet pemain belakang terbaik Eropa.

Mempertahankan unit yang solid ini akan sangat vital jika mereka ingin menantang Juventus dan tim lainnya. Ada sebuah pepatah yang menyebutkan bahwa "serangan akan memenangkan pertandingan, tetapi pertahanan yang akan memenangkan kejuaraan."


Juventus Adaptasi Pelatih Baru

Maurizio Sarri (AP Photo/Frank Augstein)

Juventus sedang melakukan perubahan. Massimiliano Allegri pergi setelah memenangkan gelar liga kelima dan gelar kedelapan Juventus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meski kedatangan Cristiano Ronaldo membuat musim Serie A mereka terasa lebih mudah, situasinya Allianz Stadium tidak bagus.

Mereka gagal meraih trofi Liga Champions setelah kalah di perempat final dari Ajax. Harapan untuk meraih gelar domestik lainnya musnah setelah mereka kalah dari Atalanta di babak perempat final Coppa Italia.

Kini Juventus sudah menunjuk mantan bos Chelsea Maurizio Sarri sebagai pelatih yang baru. Namun, dengan skuat yang menua dan fase transisi dengan pelatih baru, rasanya ini adalah peluang terbaik Inter untuk kembali unjuk gigi di Italia.


Pesaing Lain Kualitas di Bawah

Bek Napoli, Kalidou Koulibaly mengontrol bola saat bertanding melawan Arsenal pada lanjutan leg kedua babak perempat final Liga Europa di stadion San Paolo di Naples, Italia (18/4). Dalam laga semifinal Liga Europa, The Gunners akan bersua Valencia yang berhasil menyingkirkan Villarreal. (AP Photo/L

Napoli berada di posisi runner up musim lalu tetapi mereka masih tertinggal 11 poin di belakang Juventus. Meski punya skuat yang berbakat dan pelatih yang sangat berpengalaman seperti Carlo Ancelotti, masih harus dilihat apakah Partenopei memiliki sumber daya untuk menghadapi tantangan serius pada musim depan.

Sementara itu, AC Milan belum menunjuk pelatih baru setelah Gennaro Gattuso meninggalkan klub. Mantan bos Sampdoria Marco Giampaolo diperkirakan akan menggantikannya.

Roma sedang membangun kembali skuatnya dan meski Gian Piero Gasperini sudah melakukan keajaiban di Atalanta, mereka diperkirakan tak akan menjadi penantang gelar.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya