Liputan6.com, Jakarta Saat seseorang memutuskan berhenti merokok, ada efek yang dirasakan tubuh. Biasanya mereka harus menghadapi kesulitan terkait gejala penarikan nikotin (nicotine withdrawal).
Gejala penarikan nikotin saat berhenti merokok bisa berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan selama beberapa hari tapi ada juga yang lebih lama dari itu.
Advertisement
"Kita juga harus mempertimbangkan bahwa perokok sering menghadapi gejala withdrawal yang merupakan akibat dari proses berhenti merokok," kata Pakar Kesehatan Publik dan Ketua Perkumpulan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI), Rosa Christiana Ginting dalam keterangan rilis kepada Health-Liputan6.com, ditulis Jumat (21/6/2019).
Berdasarkan pengalaman perokok yang gagal berhenti merokok, gejala seperti tremor, kecemasan, berkeringat secara berlebihan, hiperaktif, dan peningkatan detak jantung dapat dirasakan. Mual dan muntah juga bisa dialami.
"Ini merupakan variasi dari gejala withdrawal," lanjut Rosa.
Ketika seseorang merokok, nikotin masuk ke aliran darah melalui selaput mulut, hidung, dan paru-paru. Saat nikotin mencapai otak, zat itu mulai memengaruhi kadar dopamin yakni zat yang ada di otak untuk menyampaikan rangsangan ke tubuh.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Pengaruhi Nafsu Makan
Gejala nicotine withdrawal juga dapat memengaruhi nafsu makan, daya ingat, detak jantung, serta laju pernapasan. Melansir laman NDTV, nicotine withdrawal membuat nafsu makan meningkat, sering sakit kepala, sulit tidur, dan sering terbangun di malam hari.
Anda juga akan merasakan nyeri pencernaan dan gelisah. Kondisi ini terjadi saat nikotin yang terkandung pada rokok menghilang dari tubuh.
Adapun efek psikologis dari gejala nicotine withdrawal berupa kecemasan, sulit konsentrasi, dan keinginan merokok lagi.
"Maka sangat penting untuk menemukan cara yang tepat guna membantu seseorang berhenti merokok," Rosa menambahkan.
Advertisement