Liputan6.com, Jakarta - Tokopedia berhasil mencatatkan rekor transaksi baru dalam program Ramadan Ekstra yang digelar bulan lalu. Adapun rekor tertinggi yang diperoleh Tokopedia terjadi pada 17 Mei 2019.
Nilai transaksi dalam satu hari itu disebut berhasil setara dengan kesuluruhan transaksi dalam enam tahun terakhir sejak Tokopedia berdiri.
Menurut Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, program Ramadan Ekstra yang digelar oleh Tokopedia menjadi momentum validasi dampak pemerataan dan pertumbuhan ekonomi baru lewat digital.
"Sepanjang Mei 2019, Tokopedia mencatat nilai total transaksi lebih dari Rp 18,5 triliun. Transaksi ini terjadi di 97 persen kecamatan dengan melibatkan 5,9 juta penjual di seluruh Indonesia," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (20/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Untuk diketahui, Ramadan Ekstra merupakan tradisi belanja terbesar Tokopedia yang dimulai sejak 2018. Program ini menghadirkan beragam inovasi dan pengalaman menarik dalam berbelanja selama Ramadan.
Tokopedia juga mencatat sejumlah fakta menarik yang terjadi selama Ramadan Ekstra 2019. Salah satunya adalah dibutuhkan 237 ribu pesawat untuk mengangkut seluruh pengunjung Tokopedia sepanjang Mei 2019.
Selain itu, setidaknya dibutuhkan 161 truk untuk mengangkut seluruh kurma yang terjual selama bulan lalu. Ada lebih dari Rp 7 miliar donasi dan zakat yang telah terkumpul melalui Tokopedia selama bulan lalu.
Capaian lain yang tidak kalah menarik adalah Tokopedia kini berhasil menjangkau 97 persen kecamatan di Indonesia. Tidak hanya itu, pada Ramadan Ekstra 2019, Tokopedia dikunjungi 2.500 kali per detik.
Meski program ini sudah usai, Tokopedia menjanjikan tetap akan melanjutkan kejutan dan produk baru. Terlebih, menjelang ulang tahun kesepuluhan marketplace tersebut yang jatuh Agustus 2019.
Kecerdasan Buatan Jadi Solusi Tokopedia untuk Rantai Pasokan Barang
Sebelumnya, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebut, teknologi kecerdasan buatan kini menjadi teknologi yang paling dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan, termasuk di bidang e-Commerce, salah satunya adalah masalah pasokan barang (supply chain) hingga logistik.
William mengatakan, sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk memeratakan ekonomi secara digital, Tokopedia ingin agar konsumen di manapun bisa menerima barang di hari yang sama saat transaksi. Hal tersebut bisa dimungkinkan berkat teknologi.
"Salah satu misi kami adalah pemerataan ekonomi digital dan teknologi harus dipakai sebagai alat untuk memberdayakan dan mempercepat (pemerataan ekonomi digital)," tutur William di Gedung Baru Fasilkom UI, Depok, Kamis (28/3/2019).
Teknologi yang dimaksud adalah dengan kecerdasan buatan (AI). William mencontohkan, ketika orang Jakarta membeli keripik dari Aceh tidak bisa diterima di hari yang sama.
"Namun dengan teknologi bisa, saat ini Tokopedia tengah melakukan riset berbasis kecerdasan buatan," katanya.
Dengan teknologi kecerdasan buatan, kata William, Tokopedia mengumpulkan data-data konsumen beserta produk-produk yang banyak dibeli.
"Bayangkan kalau kita bisa memberi tahu pedagang dari Sabang sampai Merauke, demandterhadap produk mereka ada di kota mana saja, setelah mereka tahu demand tersebut mereka bisa menitipkan produk mereka di gudang-gudang kami," katanya.
Dengan demikian, kata William, pebisnis yang ada di Aceh seolah bisa memiliki kantor cabang di mana pun tempat pasar mereka.
"Ini adalah inovasi yang akan kami kembangkan dengan berbagai stakeholder yang lain," ujar dia.
Sekadar informasi, Tokopedia menyebut telah membantu lima juta masyarakat Indonesia memulai bisnis mereka, di mana 70 persennya adalah pebisnis baru. Kini Tokopedia juga dipakai oleh 9 juta user tiap harinya.
Transaksi Tokopedia pun telah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia, di mana satu dari tiga barang transaksi bisa diterima di hari yang sama. Dia menyebut, dengan mengembangkan solusi berbasis AI, ke depan semua pesanan bisa diterima pembeli di hari yang sama.
Advertisement
Kembangkan Teknologi AI
William mengatakan, saat ini di antara berbagai teknologi, Tokopedia memang menggelontorkan paling banyak dananya untuk pengembangan AI.
Bahkan, untuk pengembangan sumber daya yang memahami tentang teknologi AI, Tokopedia juga berkolaborasi dengan Universitas Indonesia membangun sebuah pusat pegembangan AI di Fakultas Ilmu Komputer UI.
Ke depan, William mengatakan, Tokopedia juga akan mengembangkan kerja sama dengan berbagai kampus lainnya, termasuk yang ada di luar Jawa.
Ia menyebut kolaborasi dengan UI ini hanyalah langkah awal. "Tentu kami akan masuk ke daerah-daerah, karena misi Tokopedia adalah pemerataan ekonomi secara digital, tidak hanya mereka yang ada di pulau Jawa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, telah berkolaborasi dengan sekitar 100 universitas di Indonesia.
"Kami berharap awalnya dari Tokopedia Corner, nanti akan menjadi Tokopedia AI Center seperti ini," ujarnya.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: