IHSG Ditutup Memerah, Rupiah pada Posisi 14.183 per Dolar AS

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,46 dan terendah 6.311,25.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Jun 2019, 16:16 WIB
Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada penutupan perdagangan saham hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/6/2019), IHSG merosot 3,76 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.335,501.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 1.001,04. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Sebanyak 214 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 197 saham melemah dan 126 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,46 dan terendah 6.311,25. Total frekuensi perdagangan saham 522.167 kali dengan volume perdagangan saham 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun.

Investor asing beli saham Rp 249,72 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.183.

Sektor saham industri dasar menguat dengan naik 1,48 persen. Disusul sektor saham konstruksi naik 1,38 persen dan sektor saham perkebunan naik 0,36 persen. Sementara sektor saham yang melemah, antara lain konsumsi turu 0,82 persen. 

Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS naik 24,75 persen ke posisi Rp 1.260 per saham, saham SFAN melonjak 24,53 persen ke posisi Rp 396 per saham, dan saham GLOB menguat 3,18 persen ke posisi Rp 23,26 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NICK turun 16,06 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham PNSE terpangkas 12,50 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham BOLA merosot 10,90 persen ke posisi Rp 376 per saham.

 


Pembukaan

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik terbatas pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini.

Selain itu, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai pengumuman hasil pertemuan bank sentral AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (20/6/2019), IHSG naik tipis 6,75 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.346,01. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG nai11,07 poin ke posisi 6.350. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,17 persen ke posisi 1.012,20. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham JII turun 0,09 persen ke posisi 681,39.

Sebanyak 167 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 76 saham melemah dan 130 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,10 dan terendah 6.343,65.

Total frekuensi perdagangan saham 48.793 kali dengan volume perdagangan saham 2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 849 miliar. Investor asing beli saham Rp 34,30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.240.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,62 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,24 persen dan sektor saham perdagangan turun 0,09 persen. Sektor saham konstruksi naik 1,38 persen, sektor saham industri dasar mendaki 1,1 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,64 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham APEX melonjak 25 persen ke posisi Rp 875 per saham, saham SFAN menguat 24,53 persen ke posisi Rp 396 per saham, dan saham DUTI mendaki 18,88 persen ke posisi Rp 6.925 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham BALI turun 7,11 persen ke posisi Rp 392 per saham, saham LRNA merosot 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham MAMI turun 5,93 persen ke posisi Rp 111 per saham.

Bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,80 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,02 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,63 persen, indeks saham Shanghai bertambah 0,79 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,12 persen.


Penutupan Kemarin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Sentimen harapan penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat dan Bank Indonesia (BI) memberi angin segar ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/6/2019), IHSG meloinjak 81,93 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.339,26. Indeks saham LQ45 naik 1,69 persen ke posisi 1.011,48. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 265 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 154 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.339,26 dan terendah 6.289,45.

Total frekuensi perdagangan saham 485.316 kali dengan volume perdagangan saham 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 747,98 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.270.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham industri dasar memimpin penguatan dengan naik 2,68 persen. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 2,12 persen dan sektor saham aneka industri menguat 1,89 persen.

Sementara itu,saham-saham yang menguat antara lain saham APLN naik 25,13 persen ke posisi Rp 234 per saham, saham DUTI melonjak 22,63 persen ke posisi Rp 5.825 per saham, dan saham ABMM melompat 16,58 persen ke posisi Rp 2.180 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PLIN turun 22,11 persen ke posisi Rp 3.700 per saham, saham GLOB terpangkas 19,38 persen ke posisi Rp 258 per saham, dan saham INAF merosot 16,41 persen ke posisi Rp 2.700 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,56 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,24 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,72 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand naik 1,47 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,96 persen, indeks saham Singapura bertambah 1,45 persen dan indeks saham Taiwan menguat 1,97 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental  makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan merupakan sentimen positif dari domestik.

Sedangkan dari global, pelaku pasar antusias dalam menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka, Jepang. Ia menambahkan, sejumlah bank sentral memangkas suku bunga acuan juga menjadi katalis positif untuk pasar saham termasuk IHSG.

"Di sisi lain berakhirnya rezim suku bunga tinggi global juga berpengaruh positif bagi indeks. Apalagi para pelaku pasar juga menantikan pengumuman the Fed dan BI dalam menetapkan suku bunga acuan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya