Liputan6.com, Changsha - Seorang karyawan dipecat dari sebuah bar di Changsha, China tengah, setelah menjawab pesan singkat kepada manajernya dengan "emoji OK" pada aplikasi pesan instan WeChat.
Dikutip dari situs thestar.com.my, Kamis (20/6/2019), kejadian bermula ketika manajer di China tersebut --lewat pesannya dalam grup WeChat-- meminta karyawan perempuan itu untuk mengirim dokumen yang akan digunakan dalam rapat.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, dia menjawab pesan dari manajernya dengan emoji "OK" lewat aplikasi WeChat.
Tak terima dengan hal tersebut, sang bos lalu berkomentar.
"Anda harus menggunakan teks untuk membalas pesan jika Anda sudah menerimanya, apakah Anda tidak tahu aturannya?" Jawab manager.
Beberapa menit kemudian dia mengatakan kepada karyawan untuk menghubungi departemen sumber daya manusia guna membicarakan masalah pengunduran dirinya.
"Ini adalah kasus nyata, pengunduran diri masih diproses," kata karyawan itu kepada platform media daring Btime, di China.
"Saya telah bekerja selama bertahun-tahun dan ini adalah pertemuan pertama saya dengan situasi bodoh semacam ini," jelas karyawan itu.
Wanita itu mengatakan kolega-koleganya setuju bahwa perilaku manajer sudah terlalu jauh.
Komentar Warganet
Cuplikan layar percakapan menjadi viral di situs microblogging Weibo. Banyak pula warganet yang mengecam prilaku atasan karyawan itu.
Tak hanya netizen, seorang profesor yang ahli di bidangnya pun juga turut berkomentar.
"Tentu saja ini adalah alasan sewenang-wenang untuk memecat seorang karyawan," kata Wang Li-ping, seorang profesor yang berspesialisasi dalam manajemen dan sumber daya manusia dari Sekolah Bisnis Renmin.
"Tetapi inilah yang mungkin terjadi di perusahaan kecil dan menengah karena mereka mungkin tidak memiliki peraturan atau sistem yang komprehensif terkait dengan situasi seperti ini," tambahnya.
Ini bukan pertama kalinya karyawan China dituduh oleh manajer memiliki sikap "disiplin yang buruk" dalam pesan teks mereka.
Advertisement