Ketua KPU Klaim Situng Jadi Sistem Pengawas Pertama Pemilu di Dunia

Arief menyampaikan hal tersebut di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (20/6/2019).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Jun 2019, 22:33 WIB
Ekspresi Ketua KPU Arief Budiman (tengah) saat mengikuti sidang sengketa Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan jawaban dari termohon. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengklaim, sistem informasi penghitungan suara (Situng) sebagai program pertama di dunia. Dia pun bangga.

Arief menyampaikan hal tersebut di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (20/6/2019).

Saat itu, hakim anggota Mahkamah Konstitusi (MK) Enny Nurbaningsih bertanya perihal situng KPU. "Praktik semacam ini belajarnya di mana," tanya Enny.

Arief menjelaskan, praktik Situng semacam ini merupakan yang pertama di dunia, yang mana menampilkan scanning berita acara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan hasil perhitungannya.

Selain menjadi pioneer, Arief mengklaim Situng juga mengundang negara lain untuk datang ke Indonesia

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Banyak Negara Ingin Belajar

Ekspresi Ketua KPU Arief Budiman (kanan) saat mengikuti sidang sengketa Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan jawaban dari termohon. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Ketika mempresentasikan di berbagai negara banyak yang ingin mempelajari mengenai situng," ucap dia.

Untuk itu, Arief menilai pentingnya keberadaan Situng di Pemilu.

"Bukan hanya dia penting secara teknis untuk memberikan informasi, tetapi juga penting untuk membangun kredibilitas, integritas, dan kepercayaan publik terhadap Pemilu itu sendiri,” tutup Arief.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya