Liputan6.com, Jakarta - Sejarah masa lalu tentang penghilangan misterius dianggap oleh sebagian besar orang mampu menarik minat publik, tak terkecuali dengan banyak kapal yang raib tanpa sebab pasti saat mengarungi lautan lepas.
Nasib sebenarnya dari kapal-kapal berikut tidak pernah diketahui keberadaannya, bahkan sampai detik ini. Tetapi spekulasi menunjukkan bahwa badai, pembajakan, pemberontakan, pemboman yang tidak disengaja, dan bahkan serangan cumi-cumi raksasa adalah penyebab menghilangnya kapal tersebut.
Advertisement
Di bawah ini adalah 5 kapal yang hilang tanpa meninggalkan jejak, seperti dikutip dari Mentalfloss, Jumat (21/6/2019).
1. The Patriot
Theodosia Burr Alston (1783–1813) adalah putri politisi Amerika dan wakil presiden ketiga Amerika Serikat Aaron Burr. Theodosia memiliki pendidikan yang tinggi, dan pada 1801 ia menikah dengan pemilik tanah yang kaya raya, Joseph Alston, yang kemudian menjadi gubernur Carolina Selatan.
Malangnya, pada tahun 1812, Theodosia harus menelan pil pahit lantaran putra tunggalnya meninggal karena demam. Larut dalam duka mendalam, Theodosia pun jatuh sakit.
Di tengah rasa putus asa yang besar terhadap hidupnya, dia pun berniat merubah nasib dan mencari suasana baru. Pada Malam Tahun Baru 1812, Theodosia naik sekunar (kapal layar bertiang dua terbuat dari kayu) "Patriot" dari South Carolina untuk mengunjungi ayahnya di New York.
Kapal berlayar meninggalkan dermaga dan mengarungi jalur lalut ke utara. Lalu, apa yang terjadi setelah itu adalah sebuah misteri besar tak terpecahkan. "Patriot" tidak pernah tiba di New York dan tidak ada jejak kapal atau kru yang pernah ditemukan.
Sejumlah teori dan mitos bermunculan, beberapa di antaranya mengklaim bahwa kapal itu diserang oleh bajak laut dan Theodosia dipaksa berjalan di atas papan oleh para perompak.
Namun ada pula yang menyebut bahwa "Patriot" terperangkap dalam Perang 1812 dan tenggelam sebab terkena bom oleh kapal musuh secara tidak sengaja.
Tetapi kisah yang paling aneh dari semua itu adalah cerita yang diajukan oleh seorang kepala suku Indian Karankawa, yang mengklaim bahwa dirinya menyelamatkan seorang wanita yang terdampar di pantai setelah bangkai kapal ditemukan hanyut di sekitar wilayah jajahan mereka.
Sayangnya, perempuan tersebut meninggal beberapa jam setelah diselamatkan. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, wanita ini memberikan sebuah liontin miliknya kepada kepala suku. Di dalam liontin itu terdapat nama yang dicantumkan, yakni Theodosia.
Apa pun ceritanya, setelah lebih dari 200 tahun, publik tidak pernah tahu nasib sesungguhnya "Patriot" dan Theodosia Burr Alston.
Advertisement
2. The Merchant Royal
"The Merchant Royal" ditugaskan untuk mengambil harta dari New World ke Spanyol, di bawah komando satu Kapten John Limbrey. Pada tahun 1641, kapal itu memuat 100.000 pon emas, 400 batang perak Meksiko, dan sejumlah besar perhiasan berharga.
Ketika kapal memasuki perairan Inggris, cuaca berubah buruk. Lambung kapal pecah dan air mulai masuk. Kapal saudaranya, "Dover Merchant" yang berlayar bersama-sama dengan "Merchant Royal", datang untuk menyelamatkan kapten dan kru, tetapi tidak dapat mengambil salah satu dari kargo itu.
Kapal lalu menghilang digulung ombak, di suatu tempat di lepas pantai Land's End. Dengan muatan yang begitu berharga, banyak orang telah berusaha menemukan bangkai kapal yang kemudian dikenal sebagai "Eldorado of the seas."
Pada tahun 2007, diperkirakan bahwa Odyssey Marine Exploration mungkin telah menemukan bangkai kapal setelah berhasil menyelamatkan 500.000 keping emas dan perak dari sebuah situs di ujung barat daya Inggris.
Harta karun tersebut lantas diidentifikasi sebagai peninggalan dari kapal Spanyol. Itu artinya, harta yang diangkut oleh "Merchant Royal" belum ditemukan.
3. USS Cyclops
"USS Cyclops" adalah kapal bahan bakar besar yang dilapisi baja, bertugas membawa batu bara dan pasokan berguna lainnya untuk Angkatan Laut Amerika Serikat pada 1910-an. Pada perjalanan terakhirnya, "Cyclops" berlayar dari Rio de Janeiro dengan muatan penuh 10.800 ton bijih mangan dan lebih dari 300 orang di dalamnya.
Pada 4 Maret 1918, kapal itu terlihat terakhir kali ketika meninggalkan Barbados dan berlayar ke tempat yang sekarang kita sebut Segitiga Bermuda.
"Cyclops" tampaknya menghilang tanpa jejak dan kasus ini dinilai sebagai hal yang amat misterius, sebab kapten kapal bahkan tidak membuat panggilan darurat dan tidak ada laporan cuaca buruk di wilayah tersebut.
Teori konspirasi mulai muncul, salah satunya yang menyatakan bahwa kapal telah ditenggelamkan oleh pasukan Jerman, diserang oleh cumi-cumi raksasa atau monster gurita, serta menjadi korban pemberontakan yang saids.
Pencarian besar-besaran untuk "Cyclops" diluncurkan dengan menyertakan sejumlah kapal dan pesawat yang menjelajahi puing-puing atau korban selamat, tetapi tidak ada kapal besar yang pernah terlihat lagi sejak peristiwa nahas itu.
Advertisement
4. The Witchcraft
Pada 22 Desember 1967, seorang yachtsman (orang yang mengoperasikan yacht) berpengalaman, Dan Burack, beserta temannya, Pastor Patrick Horgan, berlayar di kapal pesiar mewah setinggi 23 kaki untuk melihat lampu hias di lepas pantai Miami.
Setelah sejauh satu mil mengarungi laut, pasangan tersebut mengalami kesulitan ketika kapal menabrak sesuatu. Burack dengan tenang memanggil Penjaga Pantai Miami untuk melaporkan masalah ini dan meminta bantuan.
Namun pejabat yang menerima telepon itu kemudian berkomentar bahwa Burack tampak acuh, mungkin karena Burack sadar bahwa kapal pesiar yang dinaikinya sudah dilengkapi dengan alat pengapungan khusus yang membuat kapal tidak dapat tenggelam.
Coast Guard tiba di tempat kejadian hanya 19 menit setelah panggilan dibuat, dan betapa terkejutnya mereka saat mendapati tidak ada jejak kapal pesiar besar di sana, tidak ada puing-puing, dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Burack atau Horgan.
Selang enam hari berikutnya, ratusan mil persegi lautan ditelusuri, tetapi lagi-lagi nihil, tidak ada yang ditemukan sama sekali. Kapal pesiar mewah bernama "The Witchcraft" ini kemudian resmi dinyatakan raib secara misterius di Segitiga Bermuda.
5. Andrea Gail
"Andrea Gail" adalah kapal pencari ikan di Atlantik Utara, dengan panjang 72 kaki. Pada bulan September 1991, "Andrea Gail" bersama beberapa kapal penangkap ikan lainnya, berlayar dari Gloucester, Massachusetts, untuk memancing.
Pada Oktober, "Andrea Gail" dan enam orang awaknya berada di lepas pantai Newfoundland ketika rentetan cuaca buruk terjadi dan muncul badai besar. Angin kencang melecutkan gelombang setinggi 100 kaki, dan setiap kapal yang terjebak di jalurnya dihadapkan pada arus laut yang mengerikan.
Badai dahsyat menghantam pantai New England dan Kanada, dan "Andrea Gail" dilaporkan gagal kembali ke pelabuhan. Sejumlah misi penyelamatan dikerahkan untuk menemukan kapal tersebut, tetapi tidak ada yang pernah dideteksi sampai saat ini.
Kisah badai dan nasib "Andrea Gail" beserta krunya kemudian diceritakan dalam buku "The Perfect Storm" oleh Sebastian Junger, serta film Hollywood dengan judul yang sama.
Advertisement