Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan kelezatan daging wagyu di restoran-restoran steak kenamaan? Tahu enggak sih kalau harga daging wagyu ini bisa mencapai ratusan ribu lo buat per kilonya!
Namun, buat mereka yang suka makan steak atau shabu-shabu, jenis daging yang satu ini udah gak asing lagi. Malahan ada yang menjadikannya sebagai daging favorit lantaran rasanya yang enak dan memiliki tekstur empuk dan juicy!
Daging wagyu emang bukan daging biasa. Pasalnya, harga daging ini lebih mahal dari daging sapi, lo. Satu kilogram wagyu, harganya bisa mencapai Rp400 ribuan-Rp800 ribuan. Sementara daging sapi biasa dijual dengan harga rata-rata Rp110 ribuan per kilo.
Baca Juga
Advertisement
Kamu pasti bertanya-tanya, kenapa harga wagyu bisa begitu mahal? Apa istimewanya daging ini dibandingkan dengan irisan daging lainnya.
Kebanyakan orang yang pernah merasakan wagyu berpendapat rasa daging ini lezat banget. Makanya mereka pun sangat menyukai daging ini dan pengin mencicipinya lagi sampai ketagihan.
Apakah semata-mata karena rasanya yang enak bikin wagyu begitu mahal? Ternyata gak cuma itu, lo. Ada faktor-faktor lainnya yang mendorong mahalnya harga daging ini. Pengin tahu lebih lanjut tentang daging ini? Cari tahu yuk dalam ulasan berikut ini, seperti dikutip dari MoneySmart.
Apa itu daging wagyu?
Pada dasarnya, daging wagyu adalah daging sapi. Namun, jenis sapi yang diambil dagingnya berbeda dengan sapi pada umumnya, yaitu sapi wagyu.
Di Indonesia sendiri sapi wagyu kalah pamor dengan sapi limousin ataupun sapi Bima. Apalagi sejauh ini jarang banget ada berita sapi wagyu dibeli sebagai hewan kurban. Bisa dimaklumi sih. Soalnya harga per ekornya dapat mencapai Rp75 juta-Rp200 juta.
Sapi wagyu sendiri bukanlah sapi yang berasal dari Indonesia. Penggunaan istilah wagyu awalnya populer di Jepang. Kata wagyu berasal dari kata Wa (Jepang) dan Gyu (daging sapi).
Ada empat jenis sapi wagyu yang dikembangkan di Jepang, yaitu:
- Sapi hitam Jepang (Kuroge Washu)
- Sapi tanpa tanduk Jepang (Mukaku Washu)
- Sapi cokelat Jepang (Akage Washu)
- Sapi tanduk pendek Jepang (Nihon Tankaku Washu)
Di luar Jepang ada juga sapi wagyu yang diternakan. Malahan beberapa sapi yang ada dikembangbiakkan melalui persilangan alias menghasilkan sapi wagyu campuran, seperti sapi cokelat Swiss, Devon, Shorthorn, Simmental, Ayrshire, dan Korea.
Advertisement
Terus kenapa harga daging sapi wagyu bisa mahal banget?
Walaupun gak ada perbedaan yang mencolok antara sapi wagyu dan sapi-sapi biasa, karakteristik wagyu itu lain dari daging-daging sapi pada umumnya. Paling jelas terlihat adalah tekstur wagyu punya pola menyerupai marmer yang jarang ditemukan di daging sapi lainnya.
Pola marmer dipakai sebagai indikator yang mencerminkan kualitas daging. Banyak negara yang menggunakan polar marmer ini dalam menentukan baik atau jeleknya daging sapi. Pola marmer ini juga yang kemudian menjadi faktor kenapa harga wagyu bisa mahal.
Selain dari pola marmer berwarna putih, ada beberapa faktor lainnya yang mendorong mahalnya harga wagyu, apa aja faktor-faktor tersebut?
1. Sapi wagyu diperlakukan secara istimewa
Gara-gara metode pemeliharaannya yang berbeda, citra rasa daging sapi wagyu bisa memiliki rasa yang lebih enak dan kualitas yang bagus. Ada pedoman yang harus dipatuhi orang-orang berternak sapi wagyu.
Mulai dari pakan khusus yang diberikan hingga digembalakan di padang rumput terbuka. Anak sapinya dikasih susu pengganti sebagai makanan dan dipakaikan jaket saat cuaca dingin.
Tak jarang sapi wagyu disikat dengan sikat kaku. Tujuan dari penyikatan ini supaya sapi wagyu merasa rileks dan tidak stres. Sebab kualitas daging sapi yang stres cenderung tak bagus.
Tentu aja semua perlakuan istimewa yang diberikan ke sapi wagyu butuh biaya yang tak sedikit dan ekstra sabar. Wajar kalau harga dagingnya bisa mahal.
2. Tak cuma rasanya yang enak, daging sapi wagyu juga baik buat kesehatan
Sama seperti daging-daging sapi lainnya, daging sapi wagyu juga mengandung kalori, lemak, hingga protein. Namun, kadar yang terdapat pada daging sapi wagyu berbeda.
Contohnya aja kalori daging sapi wagyu lebih tinggi, yaitu sekitar 330 kalori per 4 ons. Sementara 4 ons daging sapi tanpa lemak mengandung 193 kalori.
Menariknya kandung lemak daging sapi Jepang ini lebih rendah, yaitu 28 gram per 4 ons daging. Kadar tersebut lebih rendah dari anjuran kadar lemak diet harian yang sebesar 44 gram hingga 78 gram lemak.
Buat protein, kandungannya mencapai 18 gram protein per 4 ons daging. Terus ada kandungan asam amino esensial yang bikin daging ini menjadi sumber protein yang lengkap. Ini masih ditambah dengan kandungan zat besi sebesar 2 miligram 4 ons daging.
3. Jumlah sapi wagyu yang diternakan tak banyak
Bisa jadi karena butuh penanganan ekstra, jumlah sapi wagyu yang diternakkan gak begitu banyak. Seperti teori hukum penawaran dan permintaan dalam ekonomi, penawaran yang sedikit di saat permintaan yang besar bikin harga menjadi mahal.
Begitu juga dengan daging sapi wagyu. Semakin besar permintaan terhadap daging ini di saat ketersediaannya sedikit bikin harganya merangkak naik. Makanya dengan harganya yang mahalnya bukan main cuma orang-orang berduit banyak aja yang makan daging ini.
4. Kualitas daging sapi wagyu masuk grade 4 dan 5
Jepang punya standar grade dari grade 1 hingga grade 12. Semakin bagus kualitasnnya, semakin tinggi grade-nya. Daging yang dikategorikan grade 4 dan 5 tergolong sebagai daging berkualitas bagus di Jepang.
Begitu pun dengan di Australia. Negara ini memasang grade dari 1 hingga 9. Kualitas wagyu mulai masuk grade 5 di Australia. Dengan grade yang tinggi tersebut, tak heran kalau daging wagyu punya harga yang mahal.
Nah, itu tadi faktor-faktor yang bikin harga daging wagyu bisa mahal. Kamu sendiri gimana? Tertarik merogoh banyak uang buat mencicipi daging ini?
Advertisement