Takut Kirim Pesan Singkat Saat Jatuh Cinta, Atasi Dengan Cara Ini

Saat jatuh cinta, seseorang seringkali takut mengirim pesan singkat pada orang yang disukai.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Saat jatuh cinta, seseorang seringkali takut mengirim pesan singkat pada orang yang disukai. Meski terlihat seperti masalah kecil, ini benar-benar terjadi.

Ahli kencan daring (online) Julie Spira mengatakan bahwa mengirim pesan singkat pada orang yang disukai memang bisa membuat siapapun gugup.

"Karena Anda tidak bisa mendengar suaranya, Anda tidak tahu bagaimana pesan tersebut diterima. Anda juga bingung kapan waktu yang tepat untuk memberikan balasan," kata Spira.

Anda mungkin juga khawatir mendapatkan kesan buruk dari orang yang Anda sukai. Namun, rasa cemas tersebut sebanarnya dapat diatasi. Melansir dari Elite Daily pada Sabtu, 22 Juni 2019, berikut cara untuk mengatasinya.

 


1. Singkat dan Manis

Salah satu hal yang membuat cemas kemungkinan adalah kesan bahwa Anda membalas terlalu cepat. Padahal Anda tidak perlu mengkhawatirkannya.

"Jawab bila Anda berada dekat telepon Anda dan jawablah dengan singkat dan simpel. Saya juga percaya menambahkan beberapa simbol senyum atau mengedip dapat membentuk hubungan antara Anda dan orang tersebut," kata Spira.

Ahli hubungan dan pelatih kencan James Preece pun menyetujui hal tersebut. Dia menyarankan Anda untuk menjawab secara singkat dan simpel sebelum Anda benar-benar mengetahui orang tersebut.

"Jangan terlalu mencoba untuk membuat orang tersebut terkesan atau tertawa," kat Precee.

 


2. Jangan Berpikir Terlalu Berlebihan

Biasanya akan muncul berbagai pikiran saat Anda mengirim pesan singkat untuk orang yang disukai.

Mulai dari menunggu respon hingga bentuk balasannya. Cobalah untuk menghilangkan pikiran tersebut.

"Hal terburuk yang Anda lakukan adalah berpikir terlalu berlebihan saat menerima teks dan bagaimana responsnya. Saya merekomedasikan Anda untuk memikirkan bahwa itu adalah pesan dari teman dan meresponnya dengan cara yang sama," kata Spira.

 


3. Tiap Orang Memiliki Pola Berbeda

Anda mungkin juga akan mempelajari bahwa seseorang memiliki pola mengirim pesan singkat tersendiri. Ada yang merespon dengan cepat dan ada yang lama.

Spira mengatakan tiap orang memiliki pola yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap orang menerima kesan suatu pesan berbeda-beda. Terimalah bahwa setiap orang memiliki pola yang berbeda. Hal tersebut akan menurunkan kecemasan Anda.

"Tidak ada formula untuk mengirim pesan singkat pada orang lain untuk menjaga hubungan tetap berjalan khususnya saat hal itu masih baru," kata Spira.

 


4. Tujuan Mengirim Pesan

Saat Anda menyukai seseorang, Anda mungkin akan selalu ingin berbicara dengannya meski tidak ada tujuan penting.

Ahli kencan Diana Dorell menyarankan Anda untuk memiliki alasan saat mengirim pesan singkat pada orang tersebut untuk mengurangi kecemasan.

"Mengetahui alasan mengapa Anda melakukannya meningkatkan kemungkinan pesan memiliki arti dibanding hanya mengisi kekosongan," kata Dorell.

Dia menyarankan Anda untuk bertukar pesan singkat tidak terlalu sering tetapi mengenai hal berarti.

"Jika Anda bertemu salah satu hal yang membuat Anda memikirkan mereka maka kirimlah pesan tersebut,"

Selain itu, ia pun menyarankan Anda untuk menemui orang tersebut secara langsung dibandingkan hanya mengirim pesan singkat terus menerus.

"Hal tersebut akan membuat pesan Anda menjadi istimewa," kata Dorell.

 


5. Kenali Asal Kecemasan

Untuk menurunkan kecemasan Anda, cari tahulah penyebabnya. Pelatih kencan Laurie Davis Edwards menyarankan Anda menanyakan pada diri sendiri secara spesifik mengenai ketakutan Anda. Setelah itu, ia menyarankan Anda untuk mencari tahu apa yang membuat Anda cemas.

"Saat rasa takut terjadi, seringkali kita fokus pada dampak negatif dari tindakan kita. Padahal biasanya lebih banyak dampak positif. Misal melalui pesan singkat Anda dan orang tersebut dapat memiliki keterikatan lebih," kata Edwards.

Edwards menyarankan Anda untuk selalu fokus pada kemungkinan positif. Selain itu, kemungkinan rasa takut itu pun tidak akan berlangsung lama.

Penulis: Khairuni Cesario

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya