Top 3: Jangan Resign, Ini Tips Kerja di Kantor yang Toxic

Tiga berita terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com: mengenai resign dan kantor toxic, tarif ojek online, dan lowongan kerja di BRI

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Jun 2019, 07:30 WIB
Memang sulit kerja di kantor yang toxic, tetapi ada solusi untuk meredakan situasi itu. Sumber foto: unsplash.com/Noah Silliman.

Liputan6.com, Jakarta - Milenial merupakan generasi yang paling dinamis. Sifat dinamis mereka pun tercermin di dunia kerja sehingga mereka gampang berpindah-pindah perusahaan.

Sesungguhnya tujuan milenial pindah kerja bukan hanya masalah materi, tetapi ada faktor lain yang membuat mereka khawatir, yakni situasi kantor yang toxic.

Menurut Psychology Today, kata toxic menjadi salah satu kata paling favorit di kamus Oxford. Toxic menjadi kata sifat untuk menggambarkan sesuatu yang membuat orang lain merasa sengsara.

Kondisi toxic ada banyak jenisnya, namun hasilnya jelas: bisa mengganggu pikiran, lalu membuat stres dan depresi. 

Meski demikian, tak perlu langsung resign ketika situasi kerja toxic. Ada beberapa tips yang dapat membantu meredakan situasi itu.

Artikel mengenai resign dan kantor toxic ternyata menjadi berita terpopuler pertama di kanal bisnis Liputan6.com. Selanjutnya terdapat kabar mengenai tarif ojek online dan lowongan kerja.

Selengkapnya, berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Jangan Resign, Ini Tips Kerja di Kantor yang Toxic

Ilustraasi foto Liputan6

Resign menjadi solusi untuk menghindari kondisi kantor yang toxic. Hanya saja, tidak semua orang bisa langsung resign begitu saja.

Ternyata, ada langkah-langkah untuk meredakan kondisi kantor yang toxic. Solusinya bukanlah instan, tetapi harus dilakukan secara bertahap mulai dari sebelum kerja, ketika kerja, dan pulang kerja.

Bila belum bisa resign dari kantor, cobalah solusi berikut yang bisa membuat pikiran lebih positif.

Klik di sini untuk membaca selengkapnya.


2. Perang Tarif Bakal Bikin Grab dan Gojek Tumbang

Arus lalu lintas di sekitar kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (6/12). Keadaan ini mengganggu arus lalu lintas dan pejalan kaki. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Iklim persaingan antara dua aplikator transportasi di tanah air yaitu Grab dan Gojek dinilai sudah memasuki kondisi yang tidak sehat. Perang tarif antar keduanya tidak dapat dihindari lagi.

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika menjelaskan, strategi pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga sangat rendah atau predatory pricing diduga telah terjadi di industri transportasi online.

Modusnya pun ternyata bisa terjadi ketika sedang ada promo. Bagaimana penjelasannya?

Klik di sini untuk membaca selengkapnya.


3. Mau Kerja di BRI? Cek Lowongan Kerja Terbarunya di Sini

Ilustrasi Foto Lowongan Kerja (iStockphoto)

Bagi Anda yang tertarik untuk berkarier di salah satu bank BUMN terbaik di Indonesia, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), buruan persiapkan diri terbaik Anda karena BRI kembali membuka lowongan kerja terbaru.

Kali ini, BRI membuka dua lowongan kerja melalui Program Pengembangan Staf (PPS) Umum dan PPS IT. Pendaftaran lowongan kerja dibuka mulai 17 Juni hingga 26 Juni 2019.

Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya