3 Penyebab MU Terus Terpuruk

Jangan berharap banyak, MU agaknya masih bakal terjebak dalam performa labil di musim 2019-2020 ini.

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Jun 2019, 13:00 WIB
Selebrasi manajer sementara Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer saat timnya mengalahkan Huddersfield dalam Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (26/12). Nemanja Matic menyumbang satu gol. (Martin Rickett/PA via AP)

Jakarta Manchester United (MU) harus puas finis di peringkat keenam pada Liga Inggris 2018-2019. Performa mereka di pengunjung musim sungguh mengecewakan setelah sempat bangkit sebentar.

Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk untuk menggantikan Jose Mourinho yang dipecat. Meski pada awalnya sangat mengesankan, performa MU lambat laun tidak konsisten.  

Solksjaer tentu saja dituntut untuk segera melakukan perbaikan pada musim panas ini agar Setan Merah bisa bersaing memperebutkan gelar pada musim depan. Akan tetapi, itu sama sekali bukan perkara yang mudah

Sejumlah pemain penting di skuat belum menentukan masa depan mereka di klub sementara beberapa pemain lainnya sudah tidak layak bermain di klub. United juga absen di Liga Champions sehingga itu bisa membuat mereka kesulitan mendapatkan pemain berkualitas.

Karenanya, prospek Setan Merah pada musim depan tidak terlihat bagus. Mereka mungkin saja masih belum bisa bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League lainnya.

Berikut ini tiga alasan MU belum bisa bangkit pada musim depan seperti dilansir Sportskeeeda.


Solskjaer Belum Terbiasa Menghadapi Tekanan Persaingan Elite

Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer. (AP Photo/Manu Fernandez)

Setelah diangkat sebagai manajer sementara pada Desember tahun lalu, Ole Gunnar Solskjaer berhasil mendongkrak performa Manchester United selama dua bulan pertama. Mereka mampu meraih serangkaian kemenangan dan klub sepertinya bisa finis posisi empat besar.

Namun, Setan Merah kembali terpuruk setelah mereka menelan kekalahan demi kekalahan. Para pemain gagal mempertahankan performa gemilangnya dan diangkatnya Solksjaer sebagai manajer permanen tidak bisa membantu.

Manchester United harus membangun kembali skuatnya tetapi dengan dipimpin manajer muda yang tidak berpengalaman bisa membuat mereka sulit bangkit. Manajer berpengalaman yang pernah berhadapan dengan situasi seperti ini sebelumnya bisa menjadi solusi yang ideal untuk United pada saat ini.


Krisis Kepemimpinan

Gelandang Manchester United, Paul Pogba, melakukan selebrasi usai membobol gawang Brighton and Hove Albion pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Sabtu (19/1). Manchester United menang 2-1 atas Brighton and Hove Albion. (AP/Martin Rickett)

Dalam beberapa kesempatan pada musim lalu, Manchester United terlihat bingung di lapangan setelah kebobolan di awal pertandingan. Terlepas dari kemenangan bersejarah melawan PSG di Liga Champions, kepercayaan diri Manchester United relatif rendah musim lalu.

Alasan utama masalah ini karena kurangnya pemain yang punya jiwa kepemimpinan di lapangan. Bahkan, kapten tim untuk sebagian besar pertandingan, Ashley Young, merupakan salah satu pemain terburuk di klub musim lalu. Paul Pogba dan David De Gea bisa memecahkan masalah ini tetapi kedua pemain itu belum memutuskan masa depan mereka di klub.

Ander Herrera sudah meninggalkan klub dan tidak banyak pemain di skuat yang punya pengalaman dan keterampilan untuk mengangkat klub dalam situasi sulit. Namun, mereka tentu berharap pemain baru yang datang bisa menyelesaikan masalah ini.


Belum Menemukan Bentuk Permainan Terbaik

Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Jesse Lingard ke gawang Arsenal pada laga Piala FA di Stadion Emirates, London, Jumat (25/1). Arsenal kalah 1-3 dari MU. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Manchester United sekarang ini bukanlah tim yang menarik untuk ditonton. Hal itu tidak terlepas dari gaya permainan yang mereka terapkan selama beberapa tahun belakangan ini.

Manchester United saat ini terlalu bergantung pada serangan balik dan tidak jarang mereka gagal melakukannya karena performa bek sayap yang buruk. Tidak seperti skuat Manchester United sebelumnya yang bisa dengan mudah menembus pertahanan lawan.

Identitas klub saat ini sudah berubah karena MU sudah bukan lagi tim yang menyerang. Di tengah fase pembangunan kembali, mungkin klub akan semakin sulit mengulangi kembali performa seperti pada masa jaya mereka. Oleh karena itu, ini adalah salah satu alasan utama yang bisa membuat mereka kesulitan pada musim depan.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya