Alasan Ratusan Eksekutif Senior Bank Mandiri se-Indonesia Gelar Rapat di Banyuwangi

Banyuwangi telah membuktikan menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi kegiatan kementerian, BUMN, atau swasta mana pun.

oleh stella maris diperbarui 22 Jun 2019, 13:09 WIB
Dirut dan Ratusan Eksekutif Senior Bank Mandiri se-Indonesia Kumpul di Banyuwangi.

 

Liputan6.com, Jakarta Ratusan petinggi PT Bank Mandiri Tbk yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama Kartiko Wirjoatmojo menggelar kegiatannya di Banyuwangi. Kabupaten ini dipilih karena perkembangan Banyuwangi sekaligus menyerap semangat inovasi bagi jajaran PT Bank Mandiri. 

Di kabupaten ini, PT Bank Mandiri menggelar acara Leadership Forum XII pada Kamis Sabtu (20-22 Juni 2019). Kartiko mengatakan, Banyuwangi dinilai bisa melakukan perubahan lewat inovasi di tengah keterbatasan yang dimiliki.

Banyuwangi yang dulu tidak dikenal, sekarang berubah menjadi tujuan wisata, wisatawan meningkat pesat, warganya bergerak kreatif, hingga perubahan dari sisi infrastruktur, pelayanan publik, hingga ekonominya.

"Makanya kami tarik Bupati Banyuwangi Azwar Anas menjadi salah satu pembicara untuk bisa share visi dan keunikan beliau dalam memimpin organisasi. Kami jadikan bekal bagaimana membangun sesuatu yang baru dan inovatif agar bisa membawa Bank Mandiri semakin tumbuh baik," jelas Kartiko.

Kartiko mengaku Banyuwangi merupakan salah satu tempat yang menyenangkan untuk menggelar kegiatan. Apalagi, aksesabilitas ke Banyuwangi semakin mudah dengan adanya penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi tiga kali dalam sehari.

"Kami sudah dua kali ke sini. Saya pribadi senang. Daerahnya maju, bersih, indah, makanannya enak, masyarakatnya ramah. Ini ratusan pimpinan tertinggi Bank Mandiri, kami bawa ke sini dan semua senang," ungkapnya.

Selama di Banyuwangi, para bankir ini melihat langsung sejumlah inovasi yang dilakukan pemkab. Mulai dari sistem pelayanan publiknya seperti mal pelayanan publik hingga lounge pelayanan publik yang menjadi tempat monitoring program daerah. Para banker tersebut juga mengunjungi sejumlah lokasi wisata banyuwangi.

"Kami berkunjung ke Taman Gandrung Terakota, ikut membawakan sendratari, dan melukis batik di Pondok Indah. Kami juga berwisata kuliner, makan sego cawuk dan kopi Osing. Bahkan kami diajak bereksperimen membuat sendiri Rujak Soto," jelas dia.

Bupati Anas berterima kasih atas kepercayaan Bank Mandiri menggelar pertemuan skala nasional di Banyuwangi. Dari sisi wisata, kata Anas, ini bisa menjadi promosi wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) yang terus menggeliat.

"Banyuwangi telah membuktikan menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi kegiatan kementerian, BUMN, atau swasta mana pun. Hotel ada, penerbangan ada langsung dari Jakarta dan Surabaya, kuliner kami juga enak," kata bupati Banyuwangi dua periode tersebut.

"Sekarang juga ada 200 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari seluruh Indonesia menggelar rapat kerja di Banyuwangi. Mereka adalah rektor, jajaran pimpinan, dan guru besar dari 58 kampus Islam se-Indonesia," imbuh Anas.

Dalam kesempatan itu, sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Banyuwangi, Kartiko menyatakan telah menyalurkan dana CSR sekitar Rp1,3 miliar untuk pembangunan fasilitas wisata Kakao Amphitheatre, Homestay Omah Osing, dan fasilitas umum pendukung pariwisata di kawasan wisata Doesoen Kakao, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

"Ini bentuk keseriusan kami membantu pengembangan wisata daerah. Jadi kalau wisatawan datang ke sini, mereka bisa menginap di homestay dan bisa menikmati minum kopi dan cokelat khas Banyuwangi sambil menyaksikan pertunjukan seni di amphitheatre-nya," jelas Kartiko. 

Dalam acara ini hadir pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius sebagai pemateri.

 

(*)

 

 

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya