8 Pemain Ini Balik ke Klub yang Membesarkan Mereka

Mats Hummels membuat keputusan mengejutkan dengan kembali Borussia Dortmund di saat dirinya tengah bersinar di Bayern Munchen

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Jun 2019, 21:10 WIB
Mats Hummels (tengah) (AFP/Patrik Stollarz)

Jakarta Mats Hummels, mengegerkan pecinta sepak bola Eropa ketika memutuskan kembali memperkuat Borussia Dortmund dan meninggalkan Bayern Muenchen untuk kali kedua. Keputusan

Stoper Jerman berusia 30 tahun itu, terbilang mengejutkan.

Bagaimana tidak, selama 13 tahun berkarier sebagai pesepak bola profesional, Hummels hanya pernah membela dua klub: Bayern Munchen dan Dortmund.

Hummels pada awalnya merupakan produk akademi Munchen yang bermain pada medio 2006-2009 (dari tim kedua Bayern Munchen).

Kemudian dia pindah ke Dortmund dan bermain di sana dari periode 2008-2016, sebelum ke Bayern, dan kini kembali lagi ke Signal Iduna Park.

Entah apapun alasannya, kembali ke Dortmund jadi salah satu momen transfer unik di bursa transfer musim panas.

Mats Hummels yang dikontrak selama tiga tahun oleh Dortmund, bukan satu-satunya pemain yang kembali ke klub yang pernah membesarkannya. Berikut daftar pemain lainnya.

 


Joaquin Sanchez

Gelandang Real Madrid, Mateo Kovacic, berebut bola dengan penyerang Real Betis, Joaquin Sanchez, pada laga La Liga di Stadion Benito Vilamarin, Seville, Minggu (15/10/2016). Madrid menang 6-1 atas Betis. (EPA/Julio Munoz)

Kepergiannya ditangisi fans dan kedatangannya kembali disambut fans bak pahlawan. Ya, itulah Joaquin Sanchez. Penyerang sayap berusia 37 tahun merupakan produk akademi Real Betis yang bermain di tim utama pada periode pertama pada medio 2000-2006.

Joaquin, setelahnya, bertualang bersama Valencia (2006-2011), Malaga (2011-2013), Fiorentina (2013-2015), sebelum kembali ke Betis.

 Kendati trofi terbaik yang pernah diraihnya 'hanya' titel Copa del Rey dengan Betis dan Valencia, Joaquin tetap dianggap sebagai salah satu ikon sepak bola Spanyol karena kepribadiannya yang bersahabat dengan semua orang.


Mario Gotze

Gelandang Borussia Dortmund, Mario Gotze tertarik hijrah ke Liverpool. (AFP)

Hummels bukan pemain pertama yang menghabiskan kariernya bersama Dortmund dan Munchen. Mario Gotze telah mengawalinya terlebih dahulu. Produk akademi Dortmund bermain di tim utama pada medio 2009-2013 sebelum menyeberang ke Munchen.

Tujuan Gotze pindah ke Munchen karena ingin dilatih Pep Guardiola. Akan tapi, kenyataan tak seindah yang dibayangkan. Gotze jarang bermain dan pada akhirnya kembali ke Dortmund pada 2016.


Leonardo Bonucci

Gelandang Inter Milan, Ivan Perisic, duel udara dengan bek Juventus, Leonardo Bonucci, pada laga Serie A 2019 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (27/4). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Antonio Calanni)

Juventus bukan tim yang membesarkan Leonardo Bonucci, sebab sebelumnya ia pernah membela Inter Milan, Treviso, Genoa, dan Bari. Tapi, namanya semakin tenar di Eropa karena memperkuat Bianconeri pada medio 2010-2017.

Bonucci menjalin harmonisasi dengan duetnya di lini belakang, Giorgio Chiellini. Sempat mencoba menyeberang ke AC Milan, Bonucci hanya bertahan semusim (2017-18) sebelum akhirnya kembali lagi ke Juventus.


Diego Costa

Pemain depan Atletico Madrid Diego Costa mengontrol bola saat melawan Valencia dalam pertandingan Liga Spanyol di stadion Wanda Metropolitano, Madrid (4/2). (AFP Photo/Gabriel Bouys)

Jika disatukan, Atletico Madrid merupakan tempat kembalinya para tiga pemain yang dibesarkan mereka: Diego Costa, Filipe Luis, dan Fernando Torres. Dua nama pertama sempat menjajal karier di Chelsea, namun, pada akhirnya kembali lagi ke Atletico.

Kasus berbeda dialami Torres yang baru ini menyatakan pensiun. El Nino malah lebih lama lagi bertualang di Inggris bersama Liverpool dan Chelsea, bahkan sempat memperkuat AC Milan, sebelum kembali ke Atletico dan pensiun di Jepang bersama Sagan Tosu.


Riccardo Saponara

Riccardo Saponara (kiri). (Empoli)

Berbakat dan bertalenta untuk jadi pengatur serangan top di Eropa. Tapi, mentalitas Riccardo Saponara tidak sebagus kualitas bermainnya. Dia sempat mencoba peruntungan dengan AC Milan (2013-2015), setelah sebelumnya membela Empoli (2009-2013).

Tapi pada akhirnya Saponara kembali ke Empoli. Bermain di periode kedua selama tiga tahun (2015-2018), lalu membela Fiorentina dan Sampdoria.


Daley Blind

Bek Ajax Amsterdam, Daley Blind menghadiri sesi latihan tim di Allianz Stadium, Turin Italia (15/4). Pada leg pertama babak perempatfinal Liga Champions Juventus dan Ajax bermain imbang 1-1 di Amsterdam. (AFP Photo/Marco Bertorello)

Putra legenda sepak bola Belanda, Danny Blind, produk akademi Ajax Amsterdam yang bermain di tim utama dari periode 2008-2014 - sempat dipinjamkan ke Groningen. Pelatihnya di Timnas Belanda dulu, Louis van Gaal, memboyongnya ke Manchester United pada 2014.

 Pasang surut performa dialami pemain berusia 29 tahun di Man United selama empat tahun, sebelum akhirnya Blind kembali memperkuat Ajax.


Klaas-Jan Huntelaar

Dutch Ajax players Klaas Jan Huntelaar (R) and Edgar Davids cheer after the 3-0 for Ajax on April 20, 2008 during the last match in the Dutch Premier League against Heracles. (AFP PHOTO / ANP PHOTO OLAF KRAAK)

Kembali untuk pensiun. Kata-kata itu bisa jadi menggambarkan Klaas-Jan Huntelaar. Sama seperti Robin van Persie yang kembali ke Feyenoord, Huntelaar juga memperkuat kembali Ajax di periode kedua sejak tahun 2017.

Striker berusia 35 tahun, sebelumnya, bermain di Ajax pada 2006-2008 dan di saat itu Real Madrid kepincut membelinya. Huntelaar kemudian bermain di Madrid, AC Milan, Schalke, sebelum kembali ke Belanda.


Dimitri Payet

6. Dimitri Payet (Marseille) – Meski berstatus bintang Prancis, dirinya tergolong jarang tampil di Liga Champions. Pemain yang bersinar di Piala Eropa 2016 itu baru 16 kali tampil di Champions League , terakhir tiga tahun lalu. (AFP/Valery Hache)

Premier League tak selamanya memberikan kenyamanan kepada pemain yang bermain di sana. Dimitri Payet salah satunya. Memperkuat West Ham United pada periode 2015-2017 pasca bermain di Olympique Marseille (2013-2015), Payet kembali ke Prancis.

Pergi dengan drama pemberontakkan, Payet kembali ke Marseille pada 2017 dan masih bermain sampai saat ini di usia 32 tahun.

Sumber: Bola.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya