5 Hal Ini Terungkap Usai Kebakaran Landa Pabrik Korek Gas di Langkat

Polisi telah menetapkan status tersangka kepada si penyewa rumah yang menjadikan tempat tersebut sebagai pabrik korek gas.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Jun 2019, 16:20 WIB
Garis polisi terpasang di sekitar lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Sebanyak 30 orang tewas dalam kejadian tersebut. (KUMBARA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 30 orang tewas dalam kebakaran pabrik korek gas di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB menjelang pelaksanaan salat Jumat, pada 12 Juni kemarin.

Dari jumlah korban yang tewas, lima di antaranya masih anak-anak. Selebihnya adalah para pekerja yang rata-rata berjenis kelamin perempuan. Tubuh mereka hangus dan sulit dikenali.

Ledakan tabung gas diduga menjadi penyebab kebakaran hebat itu.

"Informasi awal menyebutkan, saat pekerja hendak salat Jumat, terdengar ledakan. Tapi tidak tahu ledakan apa dan dari mana asalnya. Belum dapat informasi, masih diselidiki," jelas Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri.

Polisi juga telah menetapkan status tersangka kepada si penyewa rumah yang menjadikan tempat tersebut sebagai pabrik korek gas.

Berikut deretan info terbaru pascakebakaran pabrik korek gas di Binjai, Kabupaten Langkat:

Saksikan video pilihah di bawah ini:


Penyewa Rumah Ditetapkan Tersangka

Tim penyelidik bekerja di lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Korban tewas telah dievakuasi dari TKP ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan. (Ivan Damanik/AFP)

Burhan adalah si penyewa rumah yang kini telah berstatus tersangka. Pria 37 tahun itu sudah diamankan dan diperiksa di Polda Sumut.

Namun, polisi belum bisa memastikan apakah Burhan juga pemilik pabrik korek gas yang terbakar atau tidak.‎

Sementara, sang pemilik rumah bernama ‎Sri Maya warga Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat juga sudah diamankan ke Polres Binjai. Namun status Sri masih sebagai terperiksa.

"Penyewa dan pemilik sudah diamankan. Pemilik di Polres Binjai, penyewa di Polda Sumut," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Jumat (21/6/2019).


Korban Tewas Ibu dan Anak-Anak

Warga berkerumun di sekitar lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Korban tewas dalam kebakaran tersebut terdiri dari ibu rumah tangga dan anak-anak. (Ivan Damanik/AFP)

Pascakebakaran, Polda Sumut menurunkan Tim Labfor ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Pastinya, kebakaran sumbernya api. Karena pabrik rumahan ini adalah pabrik korek api. Akibat gas, mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat, 21 Juni kemarin.

Agus menyebut seluruh korban tewas berjumlah 30 orang. Korban tewas terdiri dari ibu rumah tangga dan anak-anak. Mereka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan.

"Kalau kerja, mereka juga sering bawa anaknya, makanya ada korban anak- anak," kata Dewi, salah satu warga sekitar.

 


Pekerja Berasal dari Desa Sambirejo

Warga berkerumun di sekitar lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Polisi menetapkan penyewa rumah yang dijadikan pabrik korek gas tersebut sebagai tersangka dalam kebakaran ini. (Ivan Damanik/AFP)

Sementara itu, dari kesakian salah satu warga menyebutkan, bahwa para pekerja di pabrik korek gas itu kebanyakan berasal dari Desa Sambirejo.

Meski begitu, ada juga pekerja berasal Stabat dan Binjai. Menurutnya, kejadian tersebut sekitar pukul 12.00 WIB.

"Warga sini banyak, ada juga warga luar yang kerja di pabrik itu," ungkap Dewi.

Untuk berapa total pekerjanya, Dewi mengaku tak tahu pasti. Yang dia ketahui sebagian besar pekerja adalah ibu rumah tangga.


Lokasi yang Terbakar Berupa Rumah Permanen

Warga menyaksikan tim penyelidik bekerja di lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Pihak kepolisian masih melakukan penelusuran, terutama jenazah korban. (Ivan Damanik/AFP)

Menurut Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri, lokasi yang terbakar berupa rumah permanen berukuran sekitar 5x7 meter. Para korban diduga terjebak saat kebakaran terjadi.

Rumah tersebut dijadikan pabrik home industry mancis atau korek gas yang beralamat di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejp, Kecamatan Binjai.

Namun, Irwan mengaku pihaknya belum dapat mengetahui penyebab kebakaran nahas itu. Dari informasi yang beredar disebutkan ada ledakan dari rumah itu menjelang waktu salat Jumat.

"Tapi enggak tahu ledakan apa, belum tahu, belum dapat informasi," papar Irwan.

Tapi ada dugaan kebakaran terjadi akibat ledakan tabung gas. Api dengan cepat menjalar hingga menghanguskan seluruh pabrik.

Api kemudian berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Langkat dan tiga unit milik Pemkot Binjai tiba di lokasi.


4 Pekerja Selamat

Tim penyelidik bekerja di lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Polda Sumut juga meminta pemeriksaan secara laporan forensik melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengetahui perorangan dari korban. (Ivan Damanik/AFP)

Dalam peristiwa ini, diketahui ada empat korban orang pekerja yang selamat, yaitu Pipit, Ariyani, Nurasiyah, dan Ayu Anita Sari.

Mereka berstatus warga Dusun II, Desa Sambirejo, Binjai Utara. Mereka selamat karena sedang keluar untuk makan siang.

Kapolsek Binjai, AKP B Naibaho menerangkan, pabrik merupakan tempat perakitan kepala pemantik api ilegal. Saat beroperasi, pabrik ini hanya menerima kepala pemantik api yang datang dari Medan dan sudah berisi gas. Di pabrik ini hanya merakit kepala batu pemantik api.

"Di sini dipasang kepala pemantiknya, lalu di-packing," ujarnya.


Jendela Diteralis

Tim penyelidik bekerja di lokasi kebakaran pabrik korek gas di Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (21/6/2019). Kebakaran terjadi terjadi sekitar pukul 12.00 WIB diawali suara ledakan dari sekitar lokasi kejadian. (Ivan Damanik/AFP)

Rumah yang dijadikan pabrik korek gas tersebut memiliki jendela terpasang teralis. Hal ini diungkap Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting.

Saat kebakaran terjadi, pintu rumah terkunci dari luar. Dugaan sementara, pihak pemilik pabrik yang masih dalam penyelidikan takut karena izin tidak lengkap.

"Tidak menutup kemungkinan seperti itu. Makanya dibuat masuk dari pintu belakang," jelas Siswanto. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya