Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) bersama seluruh pejabat eselon II, pejabat eselon III Kementerian Agama (Kemenag) menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Yogyakarta, 21-22 Juni 2019.
Rapat digelar dengan tujuan memastikan kesiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 2019 di Tanah Suci.
Advertisement
Direktur Jenderal PHU, Nizar, memastikan kesiapan masing-masing direktorat dengan mengidentifikasi potensi masalah serta mendiskusikan alternatif solusi yang harus diambil. Ternyata masalah krusial dalam penyelenggaraan haji tahun 1440H/2019M kali ini lebih banyak bagian dari efek kuota tambahan.
"Kita masih terus menyelesaikan permasalahan kuota tambahan seperti pengisian kuota yang belum penuh serta slot time penerbangan," kata Nizar seperti mengutip laman Kemenag.go.id, Sabtu (22/6/2019).
Pengisian sisa kuota tambahan saat ini sedang dilakukan pelunasan tahap keempat untuk mengisi sisa kuota tiap provinsi sesuai ketentuan. Sementara slot time penerbangan baru mendapatkan persetujuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi (GACA).
Sedangkan permasalahan dokumen haji seperti pengiriman paspor yang belum optimal dari daerah serta proses visa juga menjadi perhatian serius.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis, memaparkan berbagai kendala dalam pengiriman paspor dari berbagai daerah.
"Perlu afirmasi kebijakan agar proses dokumen dapat selesai tepat waktu. Saat ini proses visa sudah secara elektronik (e-visa) sesuai kebijakan terbaru Arab Saudi. Proses visa sudah dimulai Kamis (20/6) malam dan visa 3 kloter sudah selesai," ujar Yanis.
Slot time penerbangan yang disetujui GACA berdampak pada perubahan Rencana Perjalanan Haji (RPH). Dalam RPH yang dirilis pada akhir 2018 lalu, pemberangkatan haji mulai 7 Juli 2019.
"Karena slot time penerbangan mengalami perubahan, maka pemberangkatan haji maju satu hari menjadi 6 Juli," imbuh Yanis.
Terkait dengan layanan haji di Arab Saudi, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melaporkan kesiapanya. Layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi seluruhnya dinyatakan siap.
"Layanan di Arab Saudi telah siap baik jenis layanan maupun layanan per wilayah. Khusus Arafah Muzdalifah Mina tahun ini ada peningkatan AC di tenda Arafah serta jemaah yang tiba siang hari di Arafah akam mendapatkam makan siang," terang Sri Ilham.
Selain itu Sri Ilham juga menyampaikan proses update haji pintar. Menurutnya aplikasi yang cukup populer di masyarakat ini sedang dilakukan penyesuaian konten sesuai dengan jenis layanan yang diterima jemaah haji serta jadwal penerbangan.
Simak Pembagian Zona dan Maktab Jemaah Haji 2019
Para calon jemaah haji 2019 kini sudah bisa mengetahui zonasi yang menjadi lokasinya tinggal selama di Tanah Suci. Kasubdit Akomodasi Kementerian Agaman (Kemenag) Rudi Nurudin menyampaikan tiap embarkasi sudah dapat mensosialisasikan pembagian zonasi maupun maktab yang telah disusun.
“Jadi sekarang, sejak di tanah air, sudah dapat disosialisasikan jemaah dari embarkasi apa akan berada di zona mana ketika di Makkah, dan mereka akan ditempatkan di maktab berapa ketika berada di Arafah dan Mina,” ujar dia seperti mengutip laman Kemenag.go.id, Rabu (19/6/2019).
Adapun penempatan jemaah haji masing-masing Embarkasi berdasarkan area yang terbagi dalam tujuh zonasi sebagai berikut:
1. Zona Syisyah, akan ditempati oleh jemaah asal:
- Embarkasi Aceh (BTJ) akan menempati maktab 13-16,18, dan 50 di Arafah dan Mina
- Embarkasi Medan (MES) akan menempati maktab 01-07 di Arafah dan Mina
- Embarkasi Batam (BTH) akan menempati maktab 01-08 di Arafah dan Mina
- Embarkasi Padang (PDG) akan menempati maktab 10-13, 15, dan 20 di Arafah dan Mina
- Embarkasi Ujung Pandang (UPG) akan menempati maktab 11, 13,14,16,17,18,20-24,29 dan 34 di Arafah dan Mina
2. Zona Raudhah akan ditempati oleh jemaah asal:
- Embarkasi Palembang (PLM) akan menempati maktab 50, 53-38 di Arafah dan Mina
- Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) akan menempati zona Syisyah dan Raudhah di Makkah serta maktab 08, 09, 21-34, dan 53-56 di Arafah dan Mina
3. Zona Misfalah akan ditempati jemaah asal:
Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) akan menempati maktab 35-38, 43-52, 56,57, 61-76 di Arafah dan Mina
4. Zona Jarwal akan ditempati jemaah asal
Embarkasi Solo (SOC) akan menempati maktab 39-42, 58-70, dan 74-75 di Arafah dan Mina
5. Zona Mahbas Jin akan ditempati jemaah asal
Embarkasi Surabaya (SUB)akan menempati maktab 12, 15, 21, 25-38, 42-47, dan 49-52 di Arafah dan Mina
6. Zona Rei Bakhsy akan ditempati jemaah asal:
Embarkasi Banjarmasin (BDJ) akan menempati maktab 50,51,70, 71, 74, dan 76 di Arafah dan Mina
Embarkasi Balikpapan (BPN) akan menempati maktab 39-41 dan 60 di Arafah dan Mina
7. Zona Aziziah akan ditempati jemaah asal, Embarkasi Lombok (LOP) akan menempati maktab 08-11 di Arafah dan Mina.
Advertisement