Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan sampah menjadi hal yang tak kunjung usai dari tahun ke tahun di negeri ini. Jika membahas tentang sampah, lingkungan hidup menjadi hal yang paling utama untuk diperhatikan.
Kebetulan di bulan ini, tepatnya pada 5 Juni 2019 diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Momen tersebut cpba dimanfaatkan untuk kembali mengingatkan tentang penanganan sampah di Indonesia.
Permasalahan sampah tidak akan selesai jika masyarakat masih malas untuk untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu dampak dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya terjadi di Sungai Ciliwung.
Sungai ini memiliki panjang kurang lebih 120 Km. Sungai Ciliwung sendiri terbentang dari hulu ke hilir melintasi daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Jakarta. Sungai ini memiliki peranan yang sangat penting, karena dapat menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat dan juga menjadi tempat habibat berbagai jenis ikan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, saat ini Sungai Ciliwung tidak dapat menjalanankan fungsinya dengan baik karena saat ini banyak sampah yang menumpuk didalamnya sehingga membuat keseimbangan ekosistem terganggu.
Pada Minggu, 23 Juni 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama masyarakat melakukan kegiatan membersihkan Sungai Ciliwung dengan tema "Bebersih Ciliwung" yang dilakukan serentak di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.
Salah satu kegiatan Bebersih Ciliwung ini dilakukan di Kantor Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) di kawasan Karet, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan lebih sadar lagi terhadap pentingnya menjaga kebersihan sungai.
"Tujuan dari gerakan Bebersih Ciliwung ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga Sungai Ciliwung agar tidak menjadi tempat pembuangan sampah dari kegiatan masyarakat," ujar Sulistiowati staf Dinas KLHK yang hadir diacara tersebut.
"Ciliwung menjadi sumber bagi kehidupan masyarakat dari puncak Bogor sampai dengan Jakarta, sehingga kami berharap dengan diadakannya aksi bebersih ini masyarakat jadi paham bahwa sungai bukan menjadi tempat untuk pembuangan sampah. Kita harus menjaga sungai ini agar tetap bersih agar dapat menjadi sumber kehidupan masyarakat," sambungnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
150 Karung Sampah, 7500 Kg Sampah
Kegiatan yang dilakukan sejak pukul 06.30 ini menyita banyak partisipasi dari masyarakakat khususnya komunitas yang bergerak di bidang peduli lingkungan. Peserta yang hadir sebanyak 304 orang, mulai dari masyarakat setempat, mahasiswa, komunitas hingga siswa sekolah menengah.
Acara ini juga dihadiri oleh Puteri Indonesia Kalimantan Barat 2019, Karina Syahda. Aksi ini dibagi dalam empat sudut. Ada yang membersihkan sampah di sisi kanan bawah sungai, sisi kanan atas sungai, sisi kiri atas sungai, dan sisi kiri bawah sungai. Pembagian tempat ini agar lebih memudahkan dan menyebar ke seluruh area di sekitar Sungai Ciliwung.
Peserta diberi fasilitas seperti sarung tangan dan juga karung untuk memudahkan peserta mengangkut sampah dari dalam sungai. Saat itu banyak dijumpai sampah yang diambil dari dalam sungai. Rata-rata sampah tersebut adalah sampah plastik seperti botol minuman, kemasan makanan, hingga tas berbahan plastik yang sudah lama terpendam.
Sampah ini sampai berwarna hitam dipenuhi lumpur karena terkubur selama bertahun-tahun di dalam sungai. Sampah plastik ternyata lebih mendominasi dibanding banyaknya ikan. Berkurangnya ikan yang ada didalam sungai diperkirakan karena jumlah sampah semakin meningkat dan membuat air sungai tercemar sehingga ikan tidak dapat lagi hidup di sungai.
"Untuk ikan sendiri sudah sangat berkurang jumlahnya karena aliran Sungai Ciliwung ini berada dekat dengan Pintu Air Manggarai. Jadi sudah terkontaminasi sampah juga membuat berkurangnya jumlah ikan disini, paling juga hanya ikan sapu-sapu yang masih ada disini," ungkap Edi salah satu petugas PDAM.
Setelah aksi bersih-bersih sampah selesai terdapat 150 karung sampah dengan total 7.500 Kilogram sampah yang terkumpul. Dengan jumlah yang sangat banyak, diharapkan menjadi kesadaran bagi masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai.
Selain membuat sungai tercemar dan tidak dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan hidup, sampah juga akan mengakibatkan ekosistem lainnya terganggu seperti hal nya ikan yang jumlahnya semakin menurun. (Devita Nur azizah)
Advertisement