24-6-1993: Bom Surat Karya Seorang Anarkis Meledak di Tangan Profesor AS

David Gelernter tak pernah menyangka saat menerima sebuah kiriman surat misterius tepat pada tanggal ini, 26 tahun yang lalu.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 24 Jun 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Liputan6.com, New Haven - David Gelernter tak pernah menyangka saat menerima sebuah kiriman surat misterius tepat pada tanggal ini, 26 tahun yang lalu. Saat ia memegangnya amplop berisi surat tersebut tiba-tiba meledak di tangannya. 

Sang profesor Yale University terluka parah akibat surat yang disusupi bom itu.

Seperti dikutip dari History.com (24/6/2019), kejadian tersebut diduga memiliki kemiripan dengan serangan bom sebelumnya di sebuah universitas kawasan California yang menyerang seorang ahli genetik.

Setelah kejadian yang menimpa David, kepolisian Amerika Serikat membentuk unit khusus yang dinamakan UNABOM. Berdasarkan investigasi, sejak tahun 1978 hingga 1993, telah terjadi 16 kali pengeboman dengan motif serupa, yang menyebabkan 3 orang tewas dan 23 lainnya terluka.

Aparat mendapat titik terang terkait pelaku. Theodore 'Ted' John Kaczynski dianggap sebagai tersangka yang bertanggung jawab atas rangkaian serangan bom tersebut.


Siapa Ted Kaczynski?

Ilustrasi Bom

Kaczynski adalah seorang ahli Matematika dari Chicago, yang meraih gelar sarjananya Harvard University karena menerima beasiswa di usia 16 tahun.

Setelah menyelesaikan program doktoral di University of Michigan, Kaczynski menjadi profesor di University of California, Berkeley. Namun tak lama kemudian, ia mengalami gangguan psikologis terkait dengan pergaulan sosialnya.

Kaczynski menjadi seorang yang tempramental hingga akhirnya memilih mengakhiri kariernya dan menjauh dari lingkungan.

Eks-profesor Berkeley itu kemudian pindah dan membangun rumah di kawasan hutan belantara Kanada. Namun kemudian ia berpindah kembali pada tahun 1971 ke rumah saudaranya di Montana. Dia tinggal di rumah yang dikelilingi area pertanian sekitar 1,4 hektar.


Menjadi Anarkis-Ekstremis

Ilustrasi Foto Bom (iStockphoto)

Selama 25 tahun berikutnya, Kaczynski hidup menyendiri. Meski sekali-kali bekerja serabutan untuk mencari nafkah, tetap sebagian besar waktunya ia habiskan di rumah.

Selama itu, ia mengembangkan filosofi ilmu lingkungan dan militan oposisi dengan pola pikir anarkis-ekstrem --setidaknya menurut dua buku akademik tentang terorisme; " Terrorism in Perspective" karya Pamela L Griset dan Sue Mahan; dan "A New Understanding of Terrorism: Case Studies, Trajectories and Lessons Learned" karya Maria R Hassell dan Agostino von Hassell.

Pemikiran Kaczynski pernah ditolak dua kampus di area Chicago sewaktu ia mengajukan esai akademik saat berkuliah. Dia pun sangat kecewa. Hal ini yang diduga kuat menjadi titik awal motif Kaczynski menciptakan bom surat dengan pihak akademis sebagai target sasaran.

Bom surat ini dikirimkan Kaczynski ke sejumlah target seperti University of Illinois, lalu dikembalikan pihak kampus ke area Northwestern, yang pada akhirnya meledak di tangan seorang aparat hingga terluka. Pada 1979, Kaczynski juga melakukan aksi pengiriman bom surat tersebut, mengenai seorang mahasiswa Institut Teknologi.

Tak lama kemudian, aksi bom surat ketiganya terjadi di pesawat American Airlines. Bom berdaya ledak kecil itu menyebabkan sejumlah orang terluka karena menghirup asap ledakan. Aksi keempatnya dengan mengirimkan bom ke rumah Presiden Maskapai United Airlines, Percy Wood, hingga menyebabkan sang eksekutif tersebut terluka.

Maka dari itu, tersangka Kaczynski disebut sebagai Unabomber, singkatan dari University, Airlines (maskapai), dan Bomber.

Sejarah lain mencatat, pada 24 Juni 1983, Sally Ride memecahkan sejarah sebagai astronot wanita pertama Amerika Serikat yang sukses kembali ke Bumi dengan selamat. Selain itu, 24 Juni 1987 tercatat sebagai hari lahir pesepakbola ternama asal Argentina Lionel Messi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya