Liputan6.com, Jakarta - Nilai bitcoin alami peningkatan untuk pertama kalinya sejak awal 2018.
Kini, mata uang digital itu bernilai USD 10.000 atau sekitar Rp 141 juta (Kurs 1 Dolar = Rp 14.144), meroket dari Desember tahun sebelumnya yang hanya sekitar USD 3.200 atau sekitar Rp 45,2 juta.
Dilansir dari Ars Technica, Senin (24/6/2019), memang sulit menentukan stabilitas nilai bitcoin. Apalagi setelah munculnya Libra, mata uang digital milik Facebook pekan lalu. Tentu, Libra bakal jadi pesaing potensial bitcoin.
Baca Juga
Advertisement
Namun bila ditelisik, justru munculnya Libra malah membantu menaikkan nilai bitcoin. Sebagai cryptocurrency paling bernilai di dunia, bitcoin sering berfungsi sebagai media pertukaran di antara cryptocurrency lainnya, sama seperti dolar Amerika Serikat yang jadi patokan pertukaran mata uang global.
Pengenalan Libra pasti membutuhkan peran bitcoin, sehingga secara tidak langsung akan menaikkan nilai mata uang kripto populer itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Facebook Resmikan Libra
Facebook akhirnya resmi memperkenalkan mata uang kripto (cryptocurrency) besutannya yang diberi nama Libra. Melalui mata uang digital ini, Facebook memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di seluruh dunia.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (19/6/2019), kehadiran Libra menjadi upaya Facebook untuk menjangkau pengguna yang belum memiliki akun perbankan tradisional.
Teknologi ini akan hadir sebagai aplikasi mandiri tersedia di platform lain milik Facebook, seperti WhatsApp dan Messenger. Rencananya, Libra akan tersedia di dua platform tersebut pada 2020.
Menurut Facebook, Libra dapat dipakai pengguna untuk berkirim uang maupun membayar jasa dan barang. Layanan ini akan memiliki dengan mata uang tersendiri dan tidak menggunakan mata uang lokal.
Adapun mata uang yang ditetapkan di Libra didasarkan pada Libra Association, sebuah asosiasi bentukan Facebook yang terdiri dari perusahaan keuangan, lembaga nirlaba, termasuk perusahaan dagang.
Setiap perusahaan yang ingin bergabung asosiasi ini masing-masing berkontribusi USD 10 juta sebagai modal. Beberapa perusahaan yang terlibat adalah Mastercard, PayPal, Coinbase, dan eBay.
Meski dibentuk Facebook, raksasa media sosial itu menyebut bahwa Libra akan berdiri sebagai perusahaan mandiri dan tidak terikat dengan pemerintah. Yayasan ini memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss.
Advertisement
Pakai Teknologi Sendiri
Berbeda dari bitcoin dan cryptocurrency lain, Libra terikat dengan sejumlah aset global. Hal ini dilakukan untuk mencegah Libra memiliki tingkat volalilitas tinggi.
Facebook juga membangun mata uang ini dari teknologi blockhain yang dibuat sendiri. Dengan cara ini, perusahaan dapat meningkatkan skala penggunaan yang lebih luas secara cepat.
Selain itu, Libra juga berbeda dari cryptocurrency yang terbuka dan dapat diakses siapa saja. Teknologi Libra bersifat tertutup dan hanya sejumlah orang saja yang dapat menjalankannya termasuk melakukan verifikasi transaksi.
(Tik/Isk)