RI Catat Surplus USD 0,21 Miliar pada Mei, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas di tengah rilis data neraca perdagangan Mei 2019.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jun 2019, 12:18 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini.

IHSG cenderung melemah terbatas di tengah rilis data ekonomi neraca perdagangan Mei yang surplus USD 0,21 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (24/6/2019), IHSG melemah tipis 5,4 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.310,03. Indeks saham LQ45 juga turun 0,34 persen ke posisi 1.001,63. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,36 persen.

Sebanyak 190 saham menguat sehingga membuat pelemahan IHSG tertakan. 174 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 247.742 kali dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 44,39 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.160.

Di pasar negosiasi terjadi transaksi saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)  yang mencapai Rp 4,4 triliun. Total frekuensi perdagangan saham empat kali. Saham PLIN ditransaksikan di posisi harga Rp 3.847 per saham.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan naik 2,4 persen. Disusul sektor saham konstruksi dan perdagangan. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,67 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SFAN naik 23,48 persen ke posisi Rp 648 per saham, saham PYAS melonjak 23,04 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham ERAA mendaki 18,08 persen ke posisi Rp 1.600 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham YULE turun 6,37 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham BIKA tergelincir 6,31 persen ke posisi RP 208 per saham, dan saham SMMT turun 4,14 persen ke posisi Rp 139 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pembukaan IHSG

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham di awal pekan ini. Investor asing Investor asing jual saham Rp 2,85 miliar di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin, 24 Juni 2019, IHSG turun tipis 7,51 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.307,94. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah 10,62 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.307,17.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,32 persen ke posisi 1.001,45. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Sebanyak 113 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 61 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 139 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.315,93 dan terendah 6.299,57.

Total frekuensi perdagangan saham 16.753 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 296 miliar.

Investor asing Investor asing jual saham Rp 2,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi Rp 14.143.

Sebagian besar sektor saham acuan terbakar kecuali indeks saham pertanian yang naik 0,74 persen dan sektor saham pertambangan yang menguat 0,30 persen.

Sektor saham aneka industri turun 0,82 persen dan membukukan pelemahan terbesar. Disusul kemudian sektor saham industri dasar yang melemah 0,65 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,61 persen.

Sejumlah saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham SFAN naik 24,48 persen ke posisi Rp 615 per saham, saham MTPS melonjak 11,54 persen ke posisi Rp 1.470 per saham dan saham YULE mendaki 9,80 persen ke posisi Rp 224 per saham.

Saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham MMLP melemah 7,50 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham POLL susut 5,36 persen ke posisi Rp 1.325 per saham, dan saham POLI turun 3,81 persen ke posisi Rp 1.010 per saham.

 


Prediksi Analis

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak IHSG diproyeksikan melemah terbatas untuk perdagangan saham hari ini. Vice President Research PT Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali memperkirakan, pelemahan akan berkisar di level support 6.272 dan resistance 6.355.

Frederik menilai, indeks dari segi teknikal juga sudah berada di area jenuh beli (overbought). Maklum, beberapa hari terakhir IHSG memang tercatat menguat.

"Oleh karena itu, ada indikasi bahwa indeks akan ditutup melemah dalam jangka pendek," terang dia dalam risetnya di Jakarta, Senin, 23 Juni 2019.

Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi IHSG masih mempunyai peluang untuk dibukukan pada zona positif.

Itu lantaran dana asing (capital inflow) secara year-to-date (ytd) masih cukup signifikan mengalir ke pasar modal tanah air. Sebabnya, IHSG menurut dia berpeluang ke zona hijau di rentang 6257 - 6488.

"Kondisi perekonomian RI yang cukup stabil masih menjadi katalis, pendorong investor asing maupun domestik untuk terus berinvestasi di pasar saham dalam negeri," kata William.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya