Ini Prioritas Penggunaan Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2020

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 pagu indikatif Kementerian ESDM meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2019, 13:11 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 pagu indikatif Kementerian ESDM meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 pagu indikatif Kementerian ESDM meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun ini.

"Pagu indikatif Kementerian ESDM tahun 2020 senilai 9,67 triliun rupiah, ini berkat usaha dan kerja keras semua Anggota Komisi VII DPR RI," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung Nusantara I, Kamis (20/6).

Jonan menyampaikan, pada tahun 2020 Kementerian ESDM memiliki prioritas penggunaan anggaran yang mayoritas akan digunakan untuk kepentingan rakyat luas, yaitu pembangunan sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 293.000 sambungan, yang meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan pada tahun 2019 ke belakang.

"Pembangunan jargas rumah tangga untuk mengurangi impor LPG, biasanya setiap tahun kita hanya bangun itu 80.000 hingga 90.000 sambungan rumah sampai 2019," imbuhnya.

Selanjutnya Menteri Jonan menyebut konverter kit (konkit) dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas untuk nelayan dan petani sebanyak 50.000 paket konkit, meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2019, serta konversi minyak tanah menjadi LPG sejumlah 522.000 paket.

Prioritas penggunaan anggaran tahun 2020 lainnya, imbuh Jonan, adalah penyediaan bor air tanah dangkal untuk tanggap darurat sebanyak 50 titik, yang berkaca dari bencana kegeologian di Lombok dan Sulawesi Tengah tahun lalu. Serta pengeboran sumur air bersih untuk di daerah sulit air sebanyak 750 titik.

"Ini waktu gempa Sulawesi Tengah (Sulteng) berantakan kita. Kita harus survive bagaimana mencarikan anggaran untuk membangun 50 titik di tempat-tempat pengungsian di Sulteng dan Lombok, dan juga pemboran air bersih di daerah sulit air, itu yang biasanya 500-600 titik, sekarang naik 750 titik," Jelasnya.

Pembangunan biogas komunal, sebut Menteri Jonan, juga merupakan prioritas penggunaan anggaran pada tahun depan, dimana KESDM akan membangun 24 unit, yang utamanya untuk pondok pesantren sehingga untuk memasak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk energinya.

Prioritas lainnya dikatakan Jonan, adalah pembangunan lampu penerangan jalan tenaga surya sebanyak 50.000 unit. Selain itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop sebanyak 800 unit yang akan digunakan untuk rumah sosial seperti panti asuhan, sekolah-sekolah, dan pondok pesantren. Serta pembangunan 50 unit PLTS untuk pos-pos di daerah terluar milik TNI.

"Pembangunan penerangan fotovoltaik atau tenaga surya, biasanya ini 20.000 unit setahun, ini naik menjadi 50.000 (unit). Ini kalau standarnya 1 KM 20 lampu, ini sama dengan 2.500 KM jalan atau 2 kali panjang jalan tol trans jawa," Pungkas Jonan.

Di samping itu, prioritas anggaran Kementerian ESDM pada tahun 2020 juga akan digunakan untuk pengembangan Geopark sebanyak 2 layanan; Pembangunan Politeknik Energi dan Pertambangan di Bali, Prabumulih (Sumatera Selatan), dan Bandung (Jawa Barat); Perbaikan peralatan 3 sistem mitigasi bencana geologi; Pengembangan 10 Pos Pengamatan Gunung Api; Serta untuk pendidikan pelatihan masyarakat di bidang migas, geologi mineral dan batubara, dan EBTKE.

 

(*)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya