Liputan6.com, Washington D.C. - Anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Ilhan Omar merancang undang-undang untuk menghapus utang rakyat sebesar USD 1,6 triliun atau Rp 22.655 triliun (USD 1 = Rp 14.159).
Aturan ini akan menyasar para mahasiswa yang utang demi kuliah alias student loan debt.
RUU ini ditulis Omar bersama senator Bernie Sanders yang dikenal populis dan beberapa politisi lainnya. Asal biaya untuk program ini berasal dari pajak transaksi saham di Wall Street, demikian laporan Bloomberg.
Baca Juga Advertisement
Ilhan Omar menilai ada ketidakadilan dalam sistem pendidikan AS. Lantaran, para miliarder dan dunia korporasi mendapat potongan pajak, sementara tak ada bantuan bagi 44 juta mahasiswa yang terlilit utang demi kuliah.
"Ada pemotongan pajak untuk 1 persen orang terkaya dan para korporasi besar. Tidak ada keringanan bagi 44 juta rakyat Amerika yang memiliki student loan debt sebesar USD 1,6 triliun. Undang-Undang Pembatalan Utang Mahasiswa ini akan memastikan para mahasiswa mendapat kucuran dana yang tidak akan merugikan ekonomi," ujar Ilhan dalam akun Twitternya.
Anggota DPR dari Minnesota itu mengaku dirinya juga memiliki utang kuliah yang dimaksud. Ia menyebut banyak orang tak bisa mengejar impian mereka karena tertahan utang.
Senator Sanders berkata rata-rata utang para mahasiswa itu adalah sebesar USD 30 ribu (Rp 424 juta). Universitas-universitas di AS memang kerap muncul di daftar universitas terbaik di dunia, tetapi itu diikuti dengan biaya kuliah yang mahal. Biaya itu termasuk harga buku pelajaran dan ruang tidur bagi mahasiswa.
Tujuan RUU rancangan Sanders dan Omar mirip dengan program calon presiden Elizabeth Warren. Bedanya adalah senator Warren mencari dana lewat menaikkan pajak kekayaan miliarder dan biaya pelunasan yang lebih sedikit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Capres Ini Juga Ingin Hapus Utang
Sebelumya, ada pula senator yang ingin menghapus student loan debt, tetapi jumlahnya hanya USD 640 miliar dari total utang keseluruhan.
Dilansir AP, Senator Elizabeth Warren asal Massachusetts berniat menghapus utang akibat pinjaman utang kuliah (student loan), yakni sebesar USD 640 miliar.
Sang senator Partai Demokrat itu menyebut besarnya utang biaya kuliah merugikan jutaan keluarga AS, serta memberi efek domino ke berbagai lini ekonomi.
"Utang itu mengurangi tingkat kepemilikian rumah. Itu membuat lebih sedikit orang memulai bisnis. Itu memaksa mahasiswa untuk drop out sebelum meraih gelar. Itu adalah masalah bagi kita semua," tegas Warren lewat situs Medium.
Proposal Warren akan menghapus student loan sebesar USD 50 ribu bagi 42 juta orang warga Amerika Serikat (AS) yang pendapatannya kurang dari USD 100 ribu.
Ia mengakui rencana penghapusan utang akan membuat pemerintah AS kehilangan Rp 6.009 triliun, tetapi Warren menyebut itu bisa diatasi lewat pajak ultra-miliarder sebesar 2 persen. Yang ia dimaksud adalah 75 ribu keluarga dengan kekayaan di atas USD 50 juta.
Meski demikian, rencana pajak ultra-miliarder milik Warren sempat dikritik. Sebab, para orang terkaya memiliki kekayaan berkat saham mereka, bukan karena harta di rekening mereka. Alhasil, rencana menerapkan pajak pun menjadi kontroversial.
Advertisement
Miliarder Tolak Pajak Naik
Rencana pajak Warren disbebut bermasalah hanya menghitung harta keseluruhan, sementara banyak miliarder memiliki harta berdasarkan saham yang mereka miliki, sehingga timbul pertanyaan bagaimana para miliarder harus membayar pajak ini.
Salah satu miliarder terkaya AS, Michael Bloomberg, menentang rencana ini dan menyebut kemungkinan rencana itu tidak konstitusional. Penolakan pun datang dari mantan CEO Starbucks Howard Schultz yang menyebut Warren semata mencari perhatian.
"Ketika saya melihat Elizabeth Warren tampil dengan rencana konyol menambahkan pajak orang kaya sebanyak 2 persen karena itu membuat headline ... itu adalah perbuatan yang ngawur," ucap Schultz kepada NPR.
Warren merespons kalem kritikan dua miliarder itu. "Ada lagi miliarder yang berpikir para miliarder seharusnya tidak membayar lebih banyak pajak. Tak mengejutkan, tetapi itulah cara kita membangun masa depan negeri ini," ujarnya.
Bila rencana pajak miliarder sah, total uang yang bisa dikumpulkan dalam 10 tahun berkat rencana pajaknya adalah USD 2,75 triliun. Warren pun sudah resmi mencalonkan diri sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat untuk tahun 2020.