Sensasi Sarapan Pagi di Warung Apung Sungai Musi Palembang

Menyantap menu di warung apung di tepian Sungai Musi Palembang, menjadi pilihan jajanan kuliner yang berbeda.

oleh Nefri Inge diperbarui 25 Jun 2019, 06:00 WIB
Warung Mbok Sri menjadi satu dari empat warung apung di tepian Sungai Musi yang menyediakan kuliner khas Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Belasan kapal kayu berjejer rapi di tepian Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kapal tradisional ini sudah menepi di pinggiran dermaga Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang dan Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang sejak pagi hari.

Di antara deretan kapal kayu yang setia menanti penumpang untuk diantar ke tujuannya, ada beberapa kapal yang dialihfungsikan sebagai pusat kuliner. Kapal ini sering disebut dengan warung apung.

Ada beberapa makanan khas Palembang yang bisa dicicipi di warung apung. Di dermaga Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang, ada empat warung apung yang menyajikan menu pindang ikan dan lauk pauk lainnya.

Para pengunjung bisa mencicipi beragam jenis pindang ikan sungai, seperti pindang ikan patin, ikan gabus, pindang tulang sapi dan menu lainnya.

Warung Mbok Sri salah satunya. Kapal berwarna jingga pudar ini, menyediakan menu khas Palembang tersebut dengan harga yang terjangkau.

“Harga pindang ikan bisa dipesan dengan harga Rp 20.000, yang mahal cuma pindang tulang sapi seharga Rp 30.000. Itu sudah sepaket dengan nasi, lalapan dan sambalnya,” ujar Sri, kepada Liputan6.com, Senin (24/6/2019).

Usaha yang sudah dirintis sejak 10 tahun lalu, cukup banyak diminati, baik warga lokal maupun turis. Biasanya pengunjung ramai di waktu makan siang, tapi ada juga yang menyempatkan waktu berkunjung di sore hari. Warung apung ini sudah bisa dikunjungi dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Ada yang berbeda jika menikmati kuliner pindang ikan di warung apung ini. Pengunjung bisa menikmati sensasi makan di dalam kapal yang bergoyang-goyang mengikuti arus Sungai Musi.

Pemandangan lainnya juga sangat khas, seperti hilir mudik kapal ketek, yang melayani penumpang, aktifitas kapal lainnya yang membelah Sungai Musi, hingga bentangan Jembatan Ampera Palembang dengan kekokohan tiang-tiangnya.


Sensasi Warung Bergoyang

Para pengunjung warung apung di Plasa BKB Palembang menikmati kuliner pempek Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Ada lagi warung apung lainnya, yaitu berada di tepian Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, tak jauh dari sini. Tapi di sana lebih ke menu-menu ringan,”ucapnya.

Para pemburu kuliner, bisa berjalan kaki dari warung apung Pindang Ikan menuju ke warung pung Plasa BKB Palembang.

Warung apung ini juga berada di tepian sungai musi, bahkan jumlah lebih banyak yaitu 5 unit. Untuk 1 unit warung apung di Plasa BKB Palembang, bisa memuat hingga 20 orang pengunjung.

Di warung apung Plasa BKB Palembang, menu yang dihadirkan seperti pempek Palembang, model dan tekwan ikan, bakso dan lainnya. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau, antara Rp 2.000 hingga Rp 10.000 saja.

Di malam hari, warung apung ini semakin diramaikan oleh para pengunjung. Terlebih lampu kelap-kelip di Jembatan Ampera semakin menghidupkan suasana malam di tepian Sungai Musi.

Warung apung ini melayani pengunjungnya mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Jika pengunjung di Plasa BKB Palembang ramai, warung apung ini dibuka sampai larut malam.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya