Liputan6.com, Kolaka Utara - Seorang calon anggota legislatif (caleg) terpilih asal Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara ditemukan tewas dalam kamar Hotel Panakkukang, Jalan Boulevard, Kota Makassar, Minggu (23/6/2019). Korban bernama Amri Alwi (55), kader dari PDIP.
Saat ditemukan, korban terbaring kaku tanpa pakaian di atas tempat tidur hotel. Korban pertama kali dilihat anaknya dan pihak hotel.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda FH mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 18.30 Wita. Ananda mengatakan, penyelidikan soal penyebab kematiannya sudah diselidiki Biddokes Polda Makassar.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau dari penyelidikan di TKP, tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Ananda, dihubungi Liputan6.com.
Dia melanjutkan, korban pertama kali ditemukan anaknya, Rifaldi Amri (18) bersama pihak hotel. Dari keterangan saksi, diketahui korban baru saja melakukan perjalanan dari Jakarta.
"Mereka transit di Makassar pada Sabtu (22/6/2019), sebelum berencana melanjutkan perjalanan kembali ke Kolaka Utara pada Minggu (23/6/2019). Anak korban sempat ketemu ayahnya pada Sabtu petang," ujar Ananda.
Korban bersama tiga orang rekannya anggota DPRD terpilih asal Kolaka Utara, menginap semalam sebelum balik ke Kolaka Utara. pada Minggu (23/6/2019) subuh, 3 orang rekannya kembali ke Kolaka Utara.
"Saat ditemui anaknya, korban mengaku tidak enak badan dan dipijat-pijat anaknya, kemudian anaknya pulang kembali ke rumah kosnya," tambah Kapolsek.
Saksi kemudian mendatangi kembali ayahnya di hotel pada Minggu sekitar pukul 18.30 Wita. Saat mengetuk pintu dan menghubungi beberara kali, saksi lalu memanggil sekuriti dan resepsionis hotel.
Setelah kamar dibuka, ternyata korban ditemukan sudah tak bergerak. Selanjutnya, pihak hotel menghubungi kepolisian yang langsung mendatangi lokasi tewasnya caleg asal Kolaka Utara.
Polisi Amankan Sebungkus Nasi Goreng
Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda FH mengatakan sempat mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya, sebungkus nasi goreng uyang diduga sempat dimakan korban sebelum ditemukan meninggal.
"Kita amankan nasi goreng merah, dibungkus," ujar Ananda.
Dia melanjutkan, masyarakat jangan berspekulasi soal dugaan korban diracun atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Sebab, tak ditemukan obat-obatan di dalam kamar.
"Penyelidikan soal penyebab kematiannya sudah kami serahkan ke Dokpol Polda Makassar,"ujarnya.
Pihak Biddokes Polda Sulsel yang berhasil dikonfirmasi menjelaskan, saat ini korban sudah menjalani autopsi. Dokter forensik Polda Sulsel, Dr Denny Matius mengatakan, sudah mengambil sejumlah sampel organ korban.
"Sudah kami bawa ke laboratorium toxicology, untuk memeriksa dugaan diracuni atau tidak. Hasilnya belum ada karena masih berproses," ujar Denny Matius, dikonfirmasi via telepon seleuler.
Dia melanjutkan, hasilnya akan keluar sekitar sebulan. Pihaknya mengatakan, tidak mau berspekulasi soal penyebab korban meninggal.
Ketua Umum DPD I PDIP Sultra, Hugua sudah memberikan ucapan belasungkawa. Melalui media sosial mlilknya, Hugua mewakili partai mengucapkan turut berdukacita.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement