Liputan6.com, Palu - Pemerintah Kota Palu terus berupaya menertibkan aktivitas prostitusi dan pekerja seks komersial (PSK) di kawasan eks lokalisasi Tondo Kiri pascabencana gempa bumi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu Nathan Pagasongan mengatakan, para PSK dan mucikari di sana diyakini selalu bermain 'kucing-kucingan' dengan aparat dan petugas saat berusaha menertibkan aktivitas tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Setiap kami patroli ke sana pasti kosong. Rumah-rumah yang biasa jadi tempat prostitusi selalu kami dapati kosong. Mereka selalu tahu kalau kami mau ke sana. Sepertinya ada yang membocorkan," katanya di Palu, Senin (24/6/2019) dilansir Antara.
Padahal berbagai upaya telah dilakukan untuk menertibkan kegiatan asusila itu, mulai melakukan patroli keliling setiap minggu di seluruh kawasan eks lokalisasi Tondo Kiri bekerja sama dengan aparat kepolisian setempat hingga sosialisasi kepada warga dan warga yang diduga kuat berprofesi sebagai PSK maupun mucikari yang menghuni kawasan itu.
"Kalau kami ke sana biasa sudah banyak warga yang naik motor menunggu di depan pintu gerbang kawasan lokalisasi. Biasanya itu pelanggan. Mereka biasa menunggu kami selesai patroli di sana baru masuk ke dalam. Biasa juga mereka pulang sendiri karena lama menunggu kami keluar sebab kami tidak hanya patroli tapi duduk-duduk dan sosialisasi kepada warga di sana," katanya.
Meski begitu, ia menyatakan jajaran Satpol PP Palu tidak henti-hentinya melakukan patroli dan memberikan sosialisasi berupa pemahaman kepada warga terutama warga yang diduga kuat bekerja sebagai PSK dan mucikari untuk menghentikan praktik ilegal.
"Di sini kalau siang jadi tempat tinggal biasa, tapi kalau sudah malam jadi tempat prostitusi," ucapnya.