Liputan6.com, Jakarta - Sebuah mangkuk berbahan perunggu menjadi perbincangan luas setelah terjual dengan harga fantastis di sebuah pameran barang antik di Hong Kong. Padahal, mangkuk tersebut selama ini digunakan sebagai tempat menaruh bola tenis oleh sang pemilik yang berasal dari Swiss.
Melansir dari edition.cnn.com, Selasa, (25/6/2019), mangkuk yang terjual dengan nilai 4,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 69 miliar tersebut ternyata adalah pembakar dupa yang ada sejak abad ke-17. Selain perunggu, mangkuk dengan detail kepada phoenix emas pada gagangnya itu juga dilapisi emas.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika mereka melihat mangkuk itu, mereka kagum. Mereka belum pernah melihat yang seperti ini," ujar Karl Green, Kepala Hubungan Media dan Pemasaran untuk Koller Auctions.
Mangkuk yang diyakini telah ada sejak abad ke-17 itu telah menjadi milik keluarga Swiss selama bertahun-tahun. Mangkuk tersebut didapat keluarga itu dari Tiongkok saat berjalan-jalan ke sana dan kemudian dibawa ke Eropa.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sempat Tak Dianggap
Sebelum terjual di pameran kepada seseorang yang tak disebutkan namanya itu, mangkuk itu sempat ditawarkan ke sebuah museum di Berlin. Namun, pihak museum menolaknya karena tidak tertarik pada mangkuk tersebut. Keluarga pemilik mangkuk kemudian menyimpannya kembali dan menggunakannya untuk menyimpan bola tenis di dalamnya.
"Setelah semua itu, (keluarga) berpikir itu tidak bernilai banyak, tetapi mereka menyukainya. Mereka memperlakukannya seperti mangkuk biasa yang ada di rumah orang-orang. Mereka memasukkan barang-barang ke dalamnya, dan mereka memasukkan bola tenis ke dalamnya, " ujar Karl.
Namun, setelah mendapat penilaian oleh juru lelang Koller Auctions, mangkuk tersebut menimbulkan sensasi ketika dipamerkan di sebuah pameran barang antik di Hong Kong. Ada banyak orang yang ingin membeli mangkuk itu hingga telepon terus berdering. Sekitar 30 penawar berlomba-lomba untuk mendapatkan mangkuk yang unik tersebut.
"Banyak ahli dari Koller Auction yang menilai mangkuk tersebut dari peony dan dekorasi phoenix dan karena kualitasnya. Itu kemungkinan dibuat untuk Kaisar Cina," tambah Green. (Devita Nur Azizah)
Baca Juga
Mengintip Ratusan Mainan Artistik Unik di Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta, Buka Peluang Kolaborasi dengan Seniman Lokal
Garin Nugroho Rilis Film Bisu Berlatar Budaya Bali, Suara Gamelan dan Musik Elektronik Bakal Diputarkan Langsung Selama Ditonton
Saat 100 Perempuan Penari Bergerak Serempak Menarikan 38 Tarian Nusantara di Festival Art ChipelaGong
Advertisement