Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu yang lalu, netizen dihebohkan dengan kisah 'bus hantu' yang dibagikan oleh salah satu pengguna Instagram. Dari akun milik Hebbie Agus Kurnia @hebosto, ia membagikan kisahnya melalui Insta story miliknya yang kemudian dirangkum di sebuah platform blog.
Cerita bus berhantu jurusan Bekasi-Bandung ini pun ditanggapi ramai oleh para netizen. Kisahnya berawal dari bus yang ditumpanginya tampak memiliki banyak kejanggalan. Mulai dari penumpang yang duduk tegap dengan muka pucat dan terdiam, hingga bau anyir yang tercium. Cerita tersebut dibagikan lengkap dengan foto dan video singkat.
Baca Juga
Advertisement
Cerita yang awalnya ia bagikan di Insta story pun akhirnya ramai diperbincangkan dan sudah melebar ke media sosial lainnya. Walaupun banyak netizen yang turut percaya, secara ilmiah ilmu pengetahuan menolak adanya hantu dan deretan hantu yang selalu ditabrakkan dengan berbagai teori ilmiah yang menjelaskan bahwa hantu itu tidak ada.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, penjelasan ilmiah tentang bus hantu Bekasi-Bandung.
Efek Gelombang Elektromagnetik
Keberadaan hantu biasanya dilihat dari adanya gelombang elektromagnetik yang terpancar. Elektromagnetik sangat dikaitkan dengan adanya keberadaan sosok hantu. Tak heran jika elektromagnetik selalu jadi teori yagn dikaitkan dengan makhluk tak kasat mata ini. Hal inilah yang mempengaruhi persepsi manusia tentang adanya hantu.
Gelombang eletromagnetik pada tubuh manusia secara langsung mempengaruhi otak. Menurut penelitian, adanya pola aktivitas aneh di otak yang disebabkan adanya elektromagnetik tersebut membuat seseorang merasa ada hantu di dekatnya.
Terlebih lagi seperti yang diceritakan bahwa kondisi bus yang memang sudah tua. Kemungkinan terdapat sumber gelombang elektromagnetik di dalam bus tersebut yang membuat persepsi penumpang menjadi halusinatif. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa hantu sebenarnya hanyalah persepsi otak yang agak 'kacau' karena faktor luar.
Advertisement
Adanya Infrasound di Bus
Teori infrasound juga bisa dikaitkan dengan viralnya kisah bus hantu yang ramai di media sosial ini. Infrasound adalah suara dengan frekuensi yang sangat rendah, hingga manusia tak akan bisa mendengarnya. Biasanya hanya berfrekuensi 19 Hz. Suara semacam ini ternyata mampu dibuktikan secara ilmiah dapat membuat seseorang tak nyaman secara fisiologis.
Infrasound sangat masuk akal jika terjadi di dalam kendaraan. Sebuah studi ilmiah pernah meneliti tentang dampak suara turbin angin serta suara lalu lintas di sebuah pemukiman. Suara dengan frekuensi yang sangat rendah ini ternyata dapat menyebabkan disorientasi, perasaan panik, perubahan denyut jantung dan tekanan darah, serta perasaan ditakuti oleh hantu.
Jika melihat dari kisah bus hantu tersebut, ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan timbulnya infrasound seperti kecepatan, jendela mana yang terbuka, serta kondisi permukaan jalan.
Bau Anyir dari Jamur
Bau anyir yang disertakan oleh pemilik akun @hebosto bisa jadi berasal dari jamur. Hal ini mungkin terjadi karena kondisi bus yang sudah tua yang memungkinkan tumbuhnya jamur.
Pertumbuhan jamur sangat mudah terjadi di tempat-tempat yang lembap. Bus tua tentu bisa jadi tempat yang cukup lembap sehingga bisa ditumbuhi jamur. Wwalaupun jamur sering dikaitkan dengan tempat angker, secara sederhana ternyata jamur mengeluarkan gas-gas tertentu yang jika terhirup bisa langsung berdampak pada otak. Sehingga seseorang bisa saja seolah 'berebut' oksigen dengan jamur yang mengakibatkan oksigen ke otak terganggu dan terjadi proses halusinasi.
Bau gas yang tercium bisa pula berasal dari gas-gas jamur yang dikeluarkan ditambah lagi dengan kondisi bus yang sudah tua dan tak terawat yang berakibat tercium bau anyir.
Advertisement
Adanya Karbon Monoksida
Menurut sebuah jurnal medis yang dipublikasikan di American Journal of Ophtalmology, salah satu penyebab suatu area jadi berhantu adalah karbon monoksida. Gas satu ini bisa membuat seseorang menjadi halusinasi secara liar.
Jika dikaitkan dengan soal bus hantu yang viral tersbeut, bisa jadi mesin bus tersebut kurang terawat sehingga tingkat karbon monoksida yang dihasilkan mesin lebih tinggi dari pada kendaraan-kendaraan lainnya. Terlebih lagi kondisi bus sering dipakai, kosong, dan melaju dengan kencang.
Sudah Percaya Adanya Hantu
Dalam sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh tim psikolog dari Universitas London, seseorang akan merasa hal-hal mistis sesederhana apapun kerap dikaitkan dengan hantu dan percaya hal tersebut ada.
Menurut penulis studi ini, Christopher French, jika seseorang secara percaya diri menyatakan bahwa dia melihat hantu, secara psikologis otak pendengarnya akan merasionalkan informasi tersebut, dan pada akhirnya akan percaya bahwa mereka juga melihat hantu.
Hal ini hampir sama dengan kisah bus hantu tersebut. Sang korban percaya bahwa dirinya melihat hantu dan berusaha melogiskan semua kondisinya bahwa ia memang melihatnya. Selain itu, dilihat dari berbagai faktor seperti elektomagnetik, suara infra, jamur dan karbon monoksida, tentu hal tersebut terasa semakin nyata.
Terlebih lagi viralnya kisah tersebut dan banyak netizen yang turut mempercayainya sehingga semua terasa nyata dan masuk akal.
Advertisement