Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah pengusaha kelas kakap ke Istana Kepresidenan Jakarta. Jokowi meminta agar para pengusaha membuka hotel di sepuluh wilayah, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun, para pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya pemilik Djarum Budi Hartono, Bos CT Corps Chairul Tanjung, Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo, dan Bos Rajawali Corpora Peter Sondakh.
Advertisement
Selain itu, Bos Grup Mulia Eka Tjandra, Pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir, perwakilan Sinar Mas Group Muchtar Wijaya dan Sulis, serta Bos Sahid Group Hariyadi Sukamdani.
"Karena NTB sudah dipersiapkan infrastruktur-nya, airport akan diperbesar. Jadi bapak Presiden (Jokowi) meminta supaya partisipasi daripada pengusaha hotel, untuk segera membuka hotelnya supaya rame," kata Bos Mayapada Group Dato Sri Tahir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Selain NTB, Tahir menyebut Jokowi juga meminta agar ada pembangunan di wilayah lain seperti, Samosir Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur Jawa Tengah. Menurut dia, para pengusaha yang hadir menyambut baik permintaan Jokowi.
"Ya harus, amanat kok, ya harus (dilaksanakan). Bikin hotel dalam waktu dekat," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Khusus di NTB
Khusus di NTB, pengusaha diharapkan berfokus membangun di lokasi pergelaran Moto GP dan F1 di Mandalika. Kendati begitu, Tahir mengaku akan berfokus pada peningkatan turis.
"Saya pikir bukan GP-nya yang menarik, tapi adalah tourism-nya yang menarik, jangan hanya GP-nya. 356 hari apa yang kita lakukan. Kalau bikin hotel kan secara ekonomi bisa create market, kalau misalnya ada 20 hotel dibangun kan ada market itu," jelasnya.
Sementara itu, Haryadi Sukamdani, yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan pertemuan para pengusaha dengan Jokow tadi lebih spesifik membahas pembangunan di kawasan Mandalika, NTB.
Menurut dia, kawasan Mandalika yang akan menjadi tempat berlangsungnya MotoGP 2021 dan tuan rumah F1, masih kekurangan hotel. Sehingga, perlu didorong agar ada pembangunan.
"Kekurangan dari hotel, dia minta kita-kita dari pengusaha hotel dan properti untuk investasi di sana. Intinya itu sih," ujar dia.
Advertisement