Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih perkasa pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Sejumlah analis senada memperkirakan IHSG ditutup positif pada rentang support 6.299-6.309 dan resistance 6.329-6.339.
Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, sejauh ini masih minim sentimen yang mempengaruhi pergerakan indeks. Sebabnya, IHSG masih berpeluang ke zona hijau meski cukup terbatas.
"Saya memperkirakan indeks akan ditutup positif dengan diperdagangkan pada rentang 6.299- 6.339," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menambahkan, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang dapat terus melanjutkan penguatan di tengah fluktuasi harga komoditas, terutama harga minyak.
Selain itu, pola upward pada IHSG juga mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan untuk perdagangan saham hari ini. Laju IHSG akan bergerak di kisaran support 6.298 dan resistance 6.338.
Untuk saham yang dianjurkan, Indosurya Bersinar Sekuritas memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), hingga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sedangkan Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), sampai saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG Kemarin
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 25 Juni 2019, IHSG naik 31,98 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.320,44. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,59 persen ke posisi 1.003,92. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 219 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 174 saham melemah dan 157 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.327,98 dan terendah 6.308.
Total frekuensi perdagangan saham 479.028 kali dengan volume perdagangan 14,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 441,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.125.
Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin penguatan oleh sektor saham tambang naik 5,12 persen. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,14 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,84 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri dan konstruksi masing-masing turun 0,08 persen dan 0,36 persen.
Saham-saham yang kompak menguat antara lain saham INDY mendaki 25,47 persen ke posisi Rp 1.675 per saham, saham SMBR mendaki 24,57 persen ke posisi Rp 1.090 per saham, dan saham ALKA naik 21,67 persen ke posisi Rp 438 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham YPAS turun 24,79 persen ke posisi Rp 352 per saham, saham HDFA tergelincir 19,05 persen ke posisi Rp 136 per saham, dan saham YULE susut 11,05 persen ke posisi Rp 161 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,15 persne, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,22 persen.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,43 persen, indeks saham Shanghai turun 0,87 persen, indeks saham Singapura susut 0,19 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,67 persen. Sementara itu, indeks saham Thailand naik 0,29 persen.
Advertisement