Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, pelawak Qomar atau yang lebih dikenal sebagai Qomar empat sekawan diduga memalsukan ijazah S1 dan S2 sebagai syarat mencalonkan diri sebagai Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (Umus).
Atas dugaan tersebut, Qomar ditahan penyidik Polres Brebes, Jawa Tengah dan dijerat dengan Pasal 263 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
Advertisement
Sementara itu, suhu minus 9 derajat Celcius menyelimuti Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Penurunan suhu tersebut belakangan diketahui tidak hanya terjadi di Jawa, tapi juga terjadi di wilayah Nusa Tenggara.
Lantas apa penyebab suhu dingin ekstrem di Dieng bisa terjadi?
Menurut Deputi BMKG R Mulyono R Prabowo, kondisi tersebut diakibatkan desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia hingga menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin. Terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 25 Juni 2019:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Pelawak Komar Ditahan Polres Brebes, Dugaan Pemalsuan Ijazah
Pelawak Nurul Komar, atau dikenal dengan nama panggung Komar, ditahan penyidik Polres Brebes, Jawa Tengah. Komar diduga dikenai pasal pemalsuan dokumen.
Dikonfirmasi via telepon seluler, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja, membenarkan hal tersebut.
"Iya betul, ditahan," kata Agus melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
2. Suhu Dieng Membeku Capai Minus 9 Derajat Celsius, Ini Penjelasan BMKG
Suhu dingin menyelimuti dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Bahkan, Senin kemarin suhu bisa mencapai minus 9 derajat Celsius.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), R. Mulyono R Prabowo, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia.
Secara klimatologis, Mulyono melanjutkan, monsun dingin Australia aktif pada periode bulan Juni, Juli, hingga Agustus yang merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator.
"Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan," beber Mulyono.
3. Penelitian UGM Ungkap Sebab Utama Tewasnya KPPS di DIY, Hasilnya Mengejutkan
Kajian Lintas Disiplin Universitas Gajah Mada (UGM) merilis hasil riset independen terkait dugaan kematian tidak wajar yang dialami kelompok petugas penyelenggara pemilu (KPPS) 2019 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Otopsi verbal kami lakukan dan dianalisis oleh panel ahli yang beranggotakan tiga dokter spesialis forensik," kata dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
Hasilnya, Kajian UGM menyimpulkan 10 petugas KPPS meninggal dipastikan karena alasan medis, dan jauh dari praduga kesimpangsiuran yang berkembang.
Data mencatat, sebesar 80 persen petugas KPPS meninggal dunia di DIY mempunyai riwayat penyakit kardiovaskular, dan 90% dari mereka adalah perokok.
Advertisement