Liputan6.com, Washington DC - Seorang asisten utama Melania Trump akan menjadi sekretaris pers atau juru bicara (jubir) dan direktur komunikasi Gedung Putih berikutnya. Hal tersebut diumumkan oleh ibu negara AS di Twitter.
Stephanie Grisham, yang menjabat sebagai wakil kepala staf ibu negara dan direktur komunikasi, akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Sarah Sanders di Gedung Putih.
Advertisement
"Saya tidak bisa memikirkan orang yang lebih baik untuk melayani negara," tulis Nyonya Trump di Twitter seperti dikutip dari BBC, Rabu (26/6/2019).
Presiden Donald Trump mengatakan Grisham "fantastis" dan telah menerima pekerjaan sebagai sekretaris pers Gedung Putih itu pada Selasa pagi.
"Stephanie telah bersama saya sejak awal," katanya kepada wartawan.
"Banyak orang menginginkan pekerjaan itu, banyak orang ingin melakukannya. Saya sudah bertanya kepada orang-orang, siapa yang kamu suka, dan begitu banyak orang berkata Stephanie. Dia di sini, dia tahu semua orang, dia benar-benar bergaul dengan media. Sangat baik."
Ucapan Selamat dari Mantan Jubir Gedung Putih
Jubir sebelumnya, Sarah Sanders mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan awal bulan ini. Ia menyebut baktinya di Gedung Putih sebagai kehormatan seumur hidup.
Sanders mengatakan dia akan kembali ke Arkansas pada akhir Juni, untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.
Beberapa jam setelah pengumuman Grisham sebagai sekretaris pers Gedung Putih yang baru, Sanders menulis di Twitter bahwa penggantinya akan melakukan pekerjaan luar biasa.
"Saya sangat bangga bahwa ibu lain dan seorang teman baik akan mengambil alih," tutur Grisham.
Stephanie Grisham dianggap sebagai kandidat utama pengganti Sarah Sanders, sebab ia telah bekerja untuk keluarga Trump sejak 2015. Dia akan menemani Presiden AS Donald Trump dalam peran barunya dengan menemani perjalanan sang pemimpin negara ke Jepang dan Korea minggu ini, CNN melaporkan.
Grisham akan menjabat rangkap sebagai sekretaris pers dan direktur komunikasi, sebuah posisi yang kosong sejak kepergian Bill Shine pada bulan Maret.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Advertisement
Latar Belakang Sang Sekretaris Pers Gedung Putih Baru
Stephanie Grisham mulai bekerja untuk keluarga Trump pada 2015 dan merupakan salah satu ajudan yang tersisa dari kampanye presiden yang masih bertugas di Gedung Putih.
Dia sebelumnya bekerja sebagai juru bicara dan operator komunikasi dalam politik Partai Republik, termasuk kampanye Mitt Romney 2012 untuk presiden.
Grisham, yang telah lama terlibat dalam politik Arizona, adalah salah satu staf pertama Trump di negara bagian. Ia bertugas mengorganisir pekerjaan kampanyenya di sana pada tahap awal pemilihan 2016.
Sepanjang masa jabatannya di pemerintahan, Grisham sangat setia pada ibu negara dan keluarga Trump.
Sebagai contoh, saat bekerja dengan Nyonya Trump, Grisham dikatakan telah menjalankan operasi yang ketat agar tak terjadi kebocoran atau kesalahan langkah.
"Dia telah mengembangkan banyak kepercayaan dari presiden dan ibu negara, yang merupakan komoditas yang cukup tinggi di sini," kata Sanders kepada Washington Post tahun lalu. "Tidak banyak orang yang memiliki banyak interaksi reguler dengan mereka berdua."
Pada Juni 2017, ketika Trump menulis status Twitter bahwa ada yang salah saat tuan rumah MSNBC Mika Brzezinski facelift, Grisham bergegas untuk mempertahankan pernyataan Orang Nomor Satu di AS itu.
"Ketika suaminya diserang, dia akan memukul balik 10 kali lebih keras," kata Grisham dalam sebuah pernyataan atas nama Nyonya Trump.
Juni lalu ketika Nyonya Trump dikritik karena pilihannya jaket yang dipakai dalam perjalanan ke pusat penahanan anak migran di Texas, Grisham dengan cepat mengecam media AS karena fokus pada pilihan busana ibu negara AS.