Liputan6.com, Jakarta - Apple digugat oleh sebuah pengelola apartemen New Jersey dan perusahaan asuransi.
Gugatan ini dilayangkan setelah sebuah iPad diduga meledak di sebuah dapur unit apartemen dan merenggut nyawa seorang penghuni.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Rabu (26/6/2019), insiden ini terjadi pada Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, seorang penghuni bernama Bradley Ireland terbunuh, dipercaya karena meledaknya sebuah iPad.
Istri korban, Julia Ireland Meo sebelumnya sudah menggugat Apple pada awal tahun 2019. Julia Mengklaim, api tersebut disebabkan karena adanya "cacat pada iPad, khususnya pada bagian baterai tablet."
Kini, Union Management dan perusahaan asuransi Greater New York Mutual Insurance menggugat Apple dengan klaim yang sama.
Kedua pihak ini menuding, Apple telah merilis sebuah produk yang berbahaya dan tidak aman. Kurangnya peringatan memadai terhadap produk jadi alasan gugatan perusahaan asuransi tersebut.
Apple Harusnya Tahu Risiko
Kedua perusahaan penggugat menginginkan agar raksasa teknologi itu membayar kerugian yang disebabkan karena meledaknya iPad.
"Apple harusnya tahu mengenai kecenderungan berbahaya dari baterai lithium dan penggunaannya dalam perangkat elektronik seperti tablet milik korban," demikian bunyi gugatan perusahaan asuransi kepada Apple.
Dengan kata lain, Apple harus membayar ganti rugi dari beban asuransi perusahaan dan kerugian pada apartemen yang terbakar.
"Penggugat menuntut ganti rugi untuk semua uang yang dibayarkan oleh Greater New York Mutual Insurance kepada Union Management, termasuk yang dapat dikurangkan berdasarkan polis asuransi, bunga, biaya pengacara, dan biaya gugatan," demikian tulisan dalam dokumen gugatan tersebut.
Seperti biasanya, ketika digugat, Apple tak mengeluarkan komentar apapun terkait dengan tudingan tersebut.
Advertisement
iPad Meledak
Kasus meledaknya produk milik Apple bukan hanya sekali. Sebelumnya tahun lalu, pemilik iPhone yang menjadi korban adalah seorang perempuan berusia 18 tahun asal Norfolk, Virginia, Amerika Serikat.
Dikutip dari WRAL, Sabtu (14/7/2018), peristiwa ini dialami oleh perempuan bernama Raele Manning-Moore. Dia dilaporkan menderita luka bakar di bagian lengan saat iPhone 7 miliknya tiba-tiba terbakar saat diisi daya.
Manning-Moore mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab peristiwa itu terjadi, sebab saat sedang mengisi daya iPhone tersebut, dia tertidur.
"Api yang membakar itu yang membangunkanku, rasanya sangat menyakitkan," tuturnya.
Namun, ia menebak peristiwa itu terjadi karena saat tertidur ia menindih iPhone 7 miliknya dan membuat perangkat itu menjadi overheat.
Usai peristiwa tersebut, Manning-Moore segera membawa perangkat itu ke Apple Store. Staf yang menerima perangkat pun berjanji akan mengungkap penyebab masalah. Namun, selang dua minggu kemudian, belum ada jawaban dari pihak Apple.
Manning-Moore mengaku menggunakan charger bawaan perusahaan. Seperti diketahui, peristiwa semacam ini biasanya terjadi karena pengguna memakai charger pihak ketiga dan kerap tidak kompatibel dengan iPhone.
Luka bakar yang diderita Manning-Moore kini berangsung membaik, tapi ia masih mengingat jelas dengan peristiwa itu dan berharap tidak ada lagi kasus serupa.
"Saya berharap smartphone saya tidak pernah melukai lagi," tuturnya.
(Tin/Isk)