Liputan6.com, Washington DC - Baru-baru ini Amerika Serikat diterpa pemberitaan tidak sedap terkait perlakuan terhadap para imigran di perbatasan. Beberapa pengacara sempat mengatakan bahwa 250 anak telah ditahan selama berminggu-minggu di sebuah stasiun patroli perbatasan yang penuh sesak di negara bagian Texas. Tepatnya, yang berbatasan langsung dengan Meksiko. Mereka dalam kondisi yang tidak sehat.
Di tengah kontroversi tersebut, pimpinan Badan Pengawal Perbatasan dan Bea Cukai (CBP) Amerika Serikat, John Sanders, mengundurkan diri sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (26/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dalam pesan kepada seluruh staf CBP, John Sanders mengatakan ia akan mundur pada 5 Juli mendatang. CBP telah membenarkan berita pengunduran diri itu pada VOA.
Pada Minggu lalu, para pengacara mengatakan bahwa anak-anak, yang sebagian besar memasuki Amerika Serikat dari Meksiko, tidak diberi makan dan minum yang memadai. Begitu pula dengan layanan medis dan pengawasan.
Sejak akhir tahun lalu enam anak telah meninggal dalam tahanan CBP.
Simak video pilihan berikut:
Menampung Lebih dari Kapasitas
John Sanders minggu lalu mengatakan kepada Associated Press bahwa stasiun-stasiun Patroli Perbatasan menampung 15.000 orang. Jumlah itu jauh melampaui kapasitas maksimum, yakni 14.000 orang.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa kematian anak-anak itu "sangat berdampak baginya."
John Sanders diangkat sebagai penjabat CBP April lalu, ketika Presiden Donald Trump merombak CBP dan badan-badan imigrasi lainnya.
Trump telah menjadikan pengendalian imigrasi sebagai prioritas utama, tetapi belum berhasil meloloskan undang-undang yang dapat membantunya mencapai target imigrasinya.
John Sanders sebelumnya menjabat sebagai kepala operasi CBP dan kepala urusan teknologi di Administrasi Keamanan Transportasi TSA.
Advertisement