Ini Cita-Cita Bill Gates jika Sekarang Masih Muda

Bila usianya masih 20-an, Bill Gates masih ingin bekerja di sektor teknologi. Apa cita-citanya di sektor itu?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jun 2020, 08:08 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Washington D.C. - Miliarder Bill Gates menjawab pertanyaan soal apa yang akan dia lakukan jika usianya masih 20-an. Ternyata, pilihan kariernya tidak jauh-jauh dari industri teknologi.

Dalam dialog Economic Club of Washington, D.C., Bill Gates membahas pentingnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memahami berbagai permasalahan di dunia. Ia percaya AI bisa menjadi solusi.

Dengan AI itulah Bill Gates bercita-cita ingin mengajarkan cara membaca ke komputer. Tujuannya agar komputer bisa membantu menyelesaikan masalah dunia lewat banyak membaca. Menurut dia, perkembangan AI dalam area tersebut masih terbilang mandek.

"Melihat latar belakang saya, saya akan mendirikan perusahaan AI yang tujuannya bisa mengajari komputer cara membaca, sehingga mereka bisa menyerap dan memahami segala ilmu pengetahuan di dunia," ujar Bill Gates seperti dikutip CNN Business.

Masalah lain dalam perkembangan AI adalah teknologi itu dianggap bisa menghilangkan lapangan kerja. Bill Gates justru tidak terlalu khawatir mengenai itu.

Menurut Bill Gates, kehadiran AI justru bagus karena produktif dan bisa memberikan waktu tambahan manusia masyarakat. Hanya saja, masyarakat memang butuh waktu untuk menyesuaikan.

"Pertambahan produktivitas yang datang dari AI akan menciptakan dilema tentang apa yang harus orang-orang lakukan dengan waktu ekstra tersebut. Meski demikian perlu ada penyesuaian yang terjadi," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bill Gates Menyesal Tak Luncurkan OS Seperti Android Lebih Dulu

Berikut ini adalah beberapa saran karier terbaik dari Bill Gates, seorang pengusaha terkaya di dunia.

Bill Gates dikenal sebagai salah satu orang paling sukses saat ini dan kreator sistem operasi paling populer di dunia, yakni Windows. Namun, bukan berarti dia tidak memiliki kesalahan dalam karir gemilangnya tersebut.

Dalam sebuah wawancara terbaru di ajang Village Global, dia mengungkapkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Microsoft dan nyatanya masih terus disesali hingga saat ini.

Dikutip dari Independent, kesalahan yang dimaksud Gates adalah membiarkan Google merilis Android. Menurut dia, di dunia software terutama untuk platform tertentu menganut sistem pasar yang winner-takes-all. 

"Kesalahan terbesar adalah...kesalahan manajemen apa pun yang berhubungan dengan saya sehingga Microsoft tidak seperti Android," tuturnya.

Gates sendiri mengatakan hal itu bukannya tanpa alasan. Sebab sejak lama, Microsoft merupakan perusahaan yang sangat unggul di bidang software, terutama sistem operasi. 

"Itu dia, Android merupakan platform ponsel standar saat ini--non Apple. Sesuatu hal yang sebenarnya wajar dimenangkan oleh Microsoft," tuturnya.

Namun ketika itu, Microsoft memang tidak fokus ke perangkat mobile, utamanya perangkat dengan layar sentuh. Meski menyesal, Bill Gates tetap menyebut Microsoft sebagai perusahaan yang sangat kuat saat ini.

Hanya Gates mengandaikan jika tidak ada kesalahan tersebut, Microsoft akan menjadi 'perusahaan terkemuka', tidak sekadar 'salah satu perusahaan terkemuka'.


Microsoft Jelaskan Penyebab Kalah Saing di Bisnis Mobile dan Pencarian

Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Sebagai seorang miliarder, ternyata Bill Gates begitu gemar membaca. Ada begitu banyak buku yang telah ia baca. Bahkan, ada satu judul buku yang ia rekomendasikan kepada dunia untuk membacanya.

Buku apa itu dan mengapa Bill Gates begitu menyukai buku ini?

Dikutip dari laman CNBC, judul buku ini adalah “Factfulness: Ten Reasons We’re Wrong About the World—and Why Things Are Better Than You Think." Buku ini ditulis oleh temannya sendiri Hans Rosling. Dalam pembuatannya Rosling dibantu oleh anak dan menantunya setelah ia meninggal pada 2017.

Menurut Gates, buku ini benar-benar bisa mengubah sudut pandangnya akan dunia. Buku ini juga mengajarkannya untuk melihat dunia secara benar, karena banyak orang saat ini telah membagi sesuatu menjadi dua hal yang berbeda dan ekstrim.

Untuk itu, buku ini mengajarkan orang-orang untuk menghapuskan tabiat buruk ini, dan bagaimana untuk menghapuskan dua golongan yang bedanya cukup ekstrim.

Melalui buku ini Rosling berpesan, dunia ini tidak akan pernah maju dan berkembang jika masih ada sebutan negara kaya dan miskin. Dari buku ini Gates belajar bagaimana untuk memperbaiki kualitas hidup terutama untuk golongan miskin.

"Buku ini jadi buku paling mendidik yang pernah saya baca," jelasnya.

Menurut Gates jika jutaan orang membaca buku ini, maka dunia akan menjadi jauh lebih baik lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya