Persiapan Perusahaan Migas Hadapi Era Kendaraan Listrik

Semua pabrikan otomotif berlomba-lomba untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik. Bahkan, berbagai pabrikan telah menjualnya di beberapa negara saat ini.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Jun 2019, 17:33 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua pabrikan otomotif berlomba-lomba untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik. Bahkan, berbagai pabrikan telah menjualnya di beberapa negara saat ini.

Memiliki beberapa keunggulan, kendaraan listrik diyakini sebagai kendaraan masa depan yang akan menggantikan mobil dan motor berbahan bakar minyak (BBM).

Menanggapi hal tersebut, Ratna Anggraini, Fuel Marketing Manager Shell Indonesia mengaku pihaknya telah mempersiapkan stasiun khusus pengisian baterai yang digunakan untuk mobil listrik.

"Market yang lainnya di luar Indonesia itu, kita sudah mempunyai stasiun khusus pengisian charging. Jadi mobil yang menggunakan elektrik sebagai power kita sudah sediakan," kata Ratna di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ratna mengaku bila pengurangan bahan bakar fosil akan terus dilakukan ke depannya. Karena itu, pihaknya telah mempersiapkan stasiun pengisian khusus untuk kendaraan listrik


Bahan Bakar Fosil Berkurang Bertahap

"Perkembangan ke depan memang bagaimana caranya kita mengurangi bahan bakar fosil secara bertahap. Bagaimana kita mencampur dulu dengan bio fuel. Jadi kita memang juga melihat ke depan perkembangan di luar bahan bakar fosil akan sengat pesat. Pusat riset kami juga sudah mulai bersiap ke arah sana," ujar Ratna.

Saat disinggung sampai kapan Shell akan tetap menjual bahan bakar fosil. Ratna mengaku masih harus melihat kesiapan pemerintah terkait kendaraan listrik.

"Kalau itu datanya mungkin kita lihat dari Pemerintah sampai kapan masih digunakan," ujarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya