Liputan6.com, Jakarta - Selain populer sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates juga dikenal sebagai pendiri Microsoft dan salah satu filantropis besar lewat yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.
Semua itu ia raih berkat kerasnya saat awal mula Microsoft dirintis. Hal inilah yang selalu ia sampaikan untuk mereka yang masih merintis startup.
Dalam sebuah acara, sebagaimana dilansir Merdeka.com dari Business Insider, Bill Gates duduk bersama CEO Evenbrite, Julia Hartz.
Baca Juga
Advertisement
Keduanya berbicara soal berdirinya sebuah perusahaan. Di sini Bill Gates bercerita soal etos kerjanya yang tinggi di usia 20-an.
Ternyata, pesan utama dari Bill Gates adalah soal tidak perlunya libur akhir pekan. Ia menyebut bahwa dirinya selalu bekerja di akhir pekan, dan tidak pernah berlibur sama sekali di masa-masa awal Microsoft. Ia menyebutnya 'pengorbanan dalam mendirikan perusahaan'.
"Memang benar bahwa saya tidak percaya akhir pekan, saya tidak percaya liburan," ungkapnya.
"Saya tahu pelat nomor karyawan sehingga saya bisa memberi tahu Anda jika mereka absen atau tidak, dari tempat parkirnya," imbuh Bill Gates menambahkan.
Pengorbanan Besar
Bill Gates mengakui bahwa ia agak santai di usia 30-an, namun sebelumnya ia berkorban besar.
"Saya memiliki pandangan yang cukup keras bahwa harus ada pengorbanan sangat besar selama bertahun-tahun awal (mendirikan perusahaan), terutama jika Anda mencoba melakukan beberapa hal berbasis teknik yang harus didapatkan kelayakannya," ungkap Gates.
Meski demikian, gagasan bekerja keras ini tidak ia rekomendasikan untuk setiap orang. Mungkin hal ini berlaku untuk dirinya dan beberapa orang, namun tidak selalu berlaku dengan hasil serupa di orang lain.
Gates sendiri adalah orang terkaya kedua di dunia di bawah pendiri Amazon Jeff Bezos. Kekayaan bersihnya mencapai USD 107 miliar.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com
Advertisement