Liputan6.com, Yogyakarta Sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. D’BOS, demikian Adrian Rose Jayanto, Wisnu Kurniawan, dan Virginia Putri Mori di bawah bimbingan Eka Firmansyah, menamakan temuannya itu.
Aplikasi yang dirancang dengan memanfaatkan akselerometer dan GPS ponsel pintar ini bisa menilai perilaku pengemudi kendaraan sehingga mampu mencegah kecelakaan lalu lintas.
"Piranti ini memiliki kemampuan untuk mengukur percepatan gaya dan perubahan posisi yang terjadi," ujar Adrian beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Lewat aplikasi ini bisa diperoleh indeks nilai perilaku pengemudi dengan indikasi pengurangan nilai, seperti mengemudi dengan akselerasi agresif, zig-zag, serta batas kecepatan berkendara. D’BOS juga mendukung penggunaan bahan bakar yang efisien melalui fitur perhitungan eco-driving.
Menurut Adrian, melalui integrasi realtime dengan admin, aplikasi ini dapat digunakan untuk mitra seperti ojek online dan aparat kepolisian untuk penilaian kinerja karyawan, ujian SIM, dan juga evaluasi pribadi pengguna.
Ia mengungkapkan aplikasi ini dikembangkan berdasarkan keprihatinan terhadap tingginya kasus angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Data Institut Studi Transportasi (INSTRAN) mencatat tren kecelakaan lalu lintas secara nasional meningkat setiap tahun.
Pada 2009 terdapat lebih dari 140.000 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 20.000-an korban meninggal, 40.000-an korban luka berat, dan 80.000-an korban luka ringan.
Mereka berharap pengendara kendaraan bermotor mengunduh aplikasi ini dan memanfaatkannya, sehingga angka kecelakaan lalu lintas karena kelalaian perilaku bisa diminimalisasikan.
Simak video pilihan berikut: