Liputan6.com, Jakarta - Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander sejatinya produk kembar dengan platform yang sama. Namun, berbeda dengan model kolaborasi lainnya ini, dua mobil ini memiliki berbagai perbedaan mulai dari eksterior, interior, dan juga fitur.
Salah satunya, jika dibandingkan dengan varian paling tinggi di masing-masing model, yaitu Mitsubishi Xpander ultimate yang sudah dilengkapi cruise control, sedangkan Nissan Livina VL belum mengadopsi fitur tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi, memang tidak menjelaskan secara rinci kenapa fitur cruise control tidak disematkan untuk Nissan Livina generasi baru ini. Namun, pihaknya hingga saat ini masih mengumpulkan masukan konsumen terkait mobil penumpang tujuh keluarga terbarunya ini.
"Kami masih terus kumpulkan masukan dari konsumen, untuk membuat Nissan Livina ini lebih nyaman. Apakah itu cruise control atau fitur lainnya," jelas Sekiguchi di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Lanjut pria ramah ini, pihaknya juga masih melakukan studi terkait keberadaan fitur cruise control ini. Bisa jadi, konsumen Nissan Livina justru tidak membutuhkan cruise control, dan lebih ke fitur lainnya.
"Kami lakukan studi terus, mengenai apa fitur serta spesifikasi yang memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jarang Digunakan
Sebelumnya, Sugihendi, Trainer Nissan College PT NMI mengatakan pemilik kendaraan sangat jarang menggunakan fitur ini saat mengemudi di wilayah perkotaan karena kepadatan yang sering dialami.
"Pemakaiannya pasti kurang dari 30 persen cruise control itu, karena traffic-nya seperti itu. Satu memang untuk di highway saja, kemudian yang kedua juga otomatis yang pakai cruise control variannya kalau di Nissan dari Serena ke atas, medium high," ujarnya.
Meski berpengaruh pada harga yang ditawarkan, Sugihendi menegaskan alasan utama Nissan bukan karena hal tersebut. Ia menilai fitur lain yang lebih dibutuhkan konsumen ada pada Nissan Livina terbaru.
"Iya pasti, setiap penambahan fitur itu pengaruh sama harga. Tapi kita bukan selalu karena harga. Kita lebih melihat fitur apa yang lebih worth it untuk customer Indonesia, lebih berguna, lebih useful dan applicable ke customer tanpa perlu memberatkan harga jual. Worth it (cruise control) tapi enggak jadi pertimbangan, jadi memang tak semudah itulah merancang mobil sebenarnya," tuturnya.
Advertisement