Liputan6.com, Tokyo - Line Corporation (Line) pada hari ini, Kamis (27/6/2019) akan mengumumkan strategi bisnisnya dalam acara Line Conference 2019. Acara tahunan ini digelar di Maihama Amphitheater, Tokyo, Jepang.
Sejak aplikasi pesan ini diluncurkan pada Juni 2011, Line terus menghadirkan berbagai inovasi untuk mewujudkan misinya, "Closing the Distance".
Perusahaan berusaha menghubungkan orang-orang dengan berbagai hal lain, termasuk informasi, konten, serta layanan baik offline maupun online. Line Conference pun merupakan salah satu medium untuk mewujudkan misi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Line Conference 2019, perusahaan akan mengumumkan inovasi dari bisnis inti smart portal, pengembangan masa depan di berbagai bidang seperti fintech (finansial teknologi), termasuk bisnis inti dari periklanan, hiburan, berita, bisnis strategi Line Pay, AI, dan O2O. Acara ini akan disiarkan secara langsung di layanan live streaming Line, Line Live.
Line Conference 2019 diperkirakan akan dihadiri oleh sekira dua ribu orang, termasuk mitra bisnis Line dan media dari berbagai negara di Asia. Media yang hadir di luar Jepang adalah dari Indonesia, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.
Jajaran eksekutif Line akan menjadi pembicara dalam acara ini, termasuk Chief Executive Officer (CEO) and President Takeshi Idezawa, Co-CEO and Chief WOW Officer (CWO) Jungho Shin, dan Director and Chief Strategy & Marketing Officer (CSMO) Jun Masuda.
Perkembangan Line
Line merupakan anak usaha raksasa internet Naver, yang berbasis di Tokyo, Jepang. Bisnis utama perusahaan berhubungan dengan aplikasi mobile dan layanan internet.
Seiring perkembangannya, Line saat ini tidak lagi sekedar aplikasi pesan singkat. Perusahaan memiliki berbagai layanan yang saling terintegrasi, seperti Line Keep, Line Square, dan Line Webtoon.
Line sendiri termasuk salah satu aplikasi populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Indonesia berada di posisi lima besar pengguna terbesar layanan Line.
Jungho Shin mengatakan kepada Bloomberg, Line saat ini memiliki 80 juta pengguna aktif bulanan di Jepang, 44 juta di Thailand, 21 juta di Taiwan, dan 19 juta di Indonesia.
(Din/Ysl)
Advertisement