Sesi I, IHSG Menguat 36,99 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi pertama perdagangan saham jelang sidang putusan MK.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jun 2019, 12:19 WIB
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  menguat pada penutupan sesi pertama perdagangan saham jelang sidang putusan MK soal pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Pada penutupan sesi pertama, Kamis (27/6/2019), IHSG menguat 36,99 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.347,48. Indeks saham LQ45 naik 0,85 persen ke posisi 1.009,60. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,10 persen.

Sebanyak 209 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 163 sahammelemah dan 138 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.353,60 dan terendah 6.320,09. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 294.567 kali dengan volume perdagangan 34,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 triliun. Investor asing lepas saham Rp 86,71 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.170.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 3,02 persen dan sektor tambang turun 0,43 persen. Sedangkan sektor saham industri dasar menguat 2,09 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 1,55 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,51 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham ABBA melonjak 26,80 persen ke posisi Rp 194 per saham, saham POLU mendaki 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, dan saham GOLD naik 24,45 persen ke posisi Rp 24,45 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham POSA turun 25 persen ke posisi Rp 420 per saham, saham SMAR merosot 19,05 persen ke posisi Rp 4.250 per saham, dan saham APOL tergelincir 13,79 persen ke posisi Rp 50 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,14 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,84 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,94 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand naik 0,43 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,96 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,82 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 1,35 persen.

Analis PT Oso Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, jika hasil putusan tidak terjadi kericuhan atau bahkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dipastikan memenangkan pemilu akan menjadi sentimen positif untuk IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini terjadi menjelang keputusan Mahkamah Konstitusi soal pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Berdasarkan data RTI, Kamis (27/6/2019), pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 14,20 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.324,69. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka naik 18 poin ke posisi 6.328. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.006. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 143 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 126 saham diam di tempat dan 38 saham melemah. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.333,94 dan terendah 6.323,55.

Total frekuensi perdagangan saham 22.570 kali dengan volume perdagangan 780,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 361,7 miliar. Investor asing jual saham Rp 37,60 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.178. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 2,71 persen.

Sektor saham aneka industri menguat 0,86 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sementara itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,94 persen dan sektor saham keuangan naik 0,44 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POLU mendaki 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham HITS menguat 9,3 persen ke posisi Rp 705 per saham, dan saham ERAA naik 5,48 persen ke posisi Rp 2.020 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SMAR turun 19,05 persen ke posisi Rp 4.250 per saham, saham BKDP merosot 6,25 persen ke posisi Rp 60 per saham, dan saham BMAS tergelincir 1,96 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,80 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,55 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,73 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 1,1 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,53 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,88 persen.


Kata Analis

Karyawan berswafoto saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). IHSG kompak dengan bursa Asia lainnya dibuka dengan berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Riset PT Samuel Internasional, Harry Su menuturkan, sentimen keputusan MK pada Kamis pekan ini pengaruhi laju IHSG. “Bila berjalan aman, tidak ada apa-apa,” ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.

Selain sentimen MK, Harry menuturkan, perang dagang juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Edwin menuturkan, aksi menunggu hasil pembicaraan mengenai perdagangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping serta sidang MK mengenai pemilu 2019 menjadi sentimen penting yang dicermati pelaku pasar.

Hal ini terjadi di tengah perlembangan beragam dari pasar dengan wall street bervariasi, harga emas menurun 0,04 persen.

“Mengetahui beragamnya sentimen Kamis ini yang berpotensi flat cenderung melemah untuk IHSG, kami merekomendasikan trading saham di sektor infrastruktur, ritel, logam, industri dasar, konstruksi dan properti,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya