Jual Mansion Mewah ke Hary Tanoe, Trump Raup Untung 2 Kali Lipat

Salah satu miliarder RI, Hary Tanoesoedibjo telah membeli sebuah mansion mewah milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 30 Jun 2019, 07:00 WIB
Presiden AS Donald Trump tersenyum saat berbicara di telepon pada malam natal di Palm Beach, AS (24/12). Donald Trump dan istrinya sibuk berbicara di telepon dengan anak-anak saat mengiktui NORAD Tracks Santa. (AFP Photo/Nicholas Kamm)

Liputan6.com, Washington - Belum lama ini berhembus kabar pengusaha Hary Tanoesoedibjo atau yang lebih akrab disapa HT telah membeli sebuah mansion mewah.

Yang lebih gilanya lagi kalau HT dikabarkan membeli sebuah properti milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Seperti dikutip dari MoneySmart yang melansir laman Washington Post, meski kedua belah pihak enggan untuk memberikan keterangan resmi, tapi sudah ada bukti-bukti kuat yang terkuak mengenai kesepakatan ini.

Seperti misalnya munculnya akta jual beli yang beralih dari Donald Trump jr, ke Hillcrest Asia Ltd sebuah perusahaan yang terdaftar di Virgin Britania Raya, tetapi, alamat pembeli di dalam akta tersebut tercantum nama perusahaan milik HT, MNC Land.

Kedua miliarder ini Trump dan Hary Tanoesoedibjo memang terkenal sangat dekat. Beberapa kali keduanya sempat terlibat kerja sama bisnis, seperti misalnya pembangunan resort di pulau Bali, dan arena golf di Jawa Barat. Kerja sama keduanya pun ditaksir bernilai fantastis, USD 500 juta atau Rp7,1 triliunan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jual mansion ke Hary Tanoesoedibjo, Trump dapat untung dua kali lipat

Setiap ruangan memiliki unsur emas, ini dia sudut mewah rumah Donald Trump. (via: myfirstclasslife.com).

Mansion mewah milik Trump yang dibeli Hary Tanoesoedibjo terletak di kompleks elite Beverly Hills California. Presiden Amerika Serikat itu membelinya pada tahun 2007 silam dengan harga USD 7 juta, atau Rp 100 miliaran.

Akan tetapi,  kemudian Hary Tanoesoedibjo disebut membelinya seharga hampir dua kali lipatnya pembelian Trump, yaitu sebesar USD 13,5 juta atau Rp 193 miliaran.

Padahal, tahun lalu harganya tak setinggi itu, berdasarkan harga pasaran, seharusnya mansion mewah itu diberi harga USD 8 juta, tapi Trump sukses menjualnya dengan harga sangat tinggi.

Dilihat dari Washington Post, Trump sendiri sebenarnya jarang menempati mansion tersebut. Apabila berkunjung ke kawasan itu, ia lebih memilih untuk tinggal di hotel terdekat.

Meski tak ditempati, rumah itu juga ternyata tidak disewakan, praktis Presiden AS ke-45 itu tak pernah mendapatkan pemasukkan dari sana. Untuk pajaknya sendiri mencapai USD 96.000 per tahun atau Rp 1,3 miliaran.


Mansionnya mewah dengan lima kamar dan kolam renang

Mansion Donald Trump yang dibeli HT (MoneySmart)

Mansion mewah yang dibeli Hary Tanoesoedibjo ini termasuk tua. Dikutip dari dailymail, mansion dibangun pada tahun 1927. Dilihat dari bangunannya saja sudah terlihat era tahun 1900-an dengan atap segitiga, dan tembok berwarna krem layaknya bangunan kastil kerajaan.

Fasilitas di dalamnya lengkap, ada lima kamar tidur, serta enam kamar mandi. Halamannya pun cukup luas dan ada kolam renang di tengah-tengah.


Jual beli properti Trump tuai polemik karena melanggar etika dan konstitusi di AS

Mansion Donald Trump yang dibeli HT (MoneySmart)

Upaya bisnis yang melibatkan perusahaan properti Trump ternyata mendapatkan sorotan dari politisi dan pakar hukum di AS, rata-rata datang dari partai oposisinya Demokrat. Katanya, berdasarkan hukum dan konstitusi yang berlaku di AS, sebagai Presiden, Trump seharusnya tidak diperbolehkan menerima hadiah maupun pembayaran dari para tokoh asing.

Sebelum menjadi presiden, Trump memang terkenal sebagai pengusaha properti. Bahkan, saat setelah menjabat sebagai presiden saja, ia masih berani untuk menjalankan bisnisnya.

Menjual mansion mewah ke Hary Tanoesoedibjo ini bukan upaya bisnis yang pertama kali sejak menjabat sebagai orang nomor satu di AS, karena sebelumnya ia juga pernah menjual gudang di Carolina, menjual kondominium di Las Vegas, dan masih banyak lagi. Secara etika, hal tersebut sangat disoroti oleh tokoh-tokoh di Negeri Paman Sam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya